Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo PKL Pamekasan Ricuh, Oknum Berseragam ASN dan Kades Menyerang Massa

Kompas.com - 27/10/2025, 16:22 WIB
Fathor Rahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Kantor Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, berujung ricuh pada Senin (27/10/2025).

Puluhan pedagang tersebut menuntut keadilan setelah mengalami kerugian akibat relokasi dari area Monumen Arek Lancor ke Food Colony di Jalan Kesehatan.

Pendapatan mereka menurun drastis akibat pemindahan area berjualan itu.

Aksi yang awalnya berlangsung damai mendadak berubah menjadi chaos ketika Bupati Kholilurrahman yang sedang menemui massa harus diamankan ke dalam gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Baca juga: Imbas Penyegelan Sekolah di Pamekasan: Siswa Belajar di Tenda, Satu Kursi untuk 3 Orang

Kericuhan terjadi setelah tiga orang berseragam aparatur sipil negara (ASN) dan beberapa orang berpakaian preman menerobos barisan polisi dan mendekati kerumunan massa.

Mereka langsung menarik baju pedemo dan memukul para PKL.

"Semuanya ada 10 orang, 3 berseragam ASN, sisanya berpakaian preman," ungkap orator aksi, A Faisol.

Ia juga menambahkan bahwa salah satu dari oknum berpakaian preman tersebut adalah kepala desa.

"Kami murni menyampaikan aspirasi. Kok malah ada oknum pegawai yang menjadi provokator, termasuk oknum kepala desa," ucap Faisol.

Baca juga: Di Balik Penyegelan SD di Pamekasan, Sengketa Sejak 1970 dan Tanah Sempat Diklaim Percaton

Ia menegaskan bahwa para PKL sudah sepakat melakukan aksi damai, namun tindakan kekerasan dari 10 orang tersebut membuat massa merasa tidak terima dan mengamuk.

Faisol menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Kantor Bupati Pamekasan bertujuan menyampaikan aspirasi terkait nasib pedagang.

Sebelum relokasi, PKL dapat meraup untung hingga Rp 1 juta per hari.

Namun, kini keuntungan mereka hanya berkisar di bawah Rp 50.000 per hari.

"Kami meminta kebijakan agar bisa berjualan lagi di sekitar Arek Lancor," katanya.

Menanggapi situasi tersebut, Bupati Kholilurrahman memberikan solusi sementara agar PKL dapat berjualan di Lapangan Naghara Bhakti di depan Pendopo Ronggosukowati Bupati Pamekasan.

Baca juga: Sekolah Disegel, 111 Siswa SD Tamberu 2 Pamekasan Telantar, Belajar di Tenda Tanpa Kursi

"Untuk sementara, sambil kita lakukan perbaikan di Food Colony, PKL bisa berjualan di depan pendopo selama dua hari setiap minggu," ujarnya.

Saat ditanya mengenai keterlibatan oknum pegawai dan kepala desa yang diduga menjadi pemicu kericuhan, Kholilurrahman menyatakan bahwa pihaknya masih akan mencari informasi lebih lanjut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Surabaya
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Surabaya
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Surabaya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau