Pokémon Go Resmi Dijual, Niantic Fokus ke Bisnis Pemetaan dan AI

Kompas.com - 12/05/2025, 08:33 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Perusahaan penerbit game Pokémon Go, Niantic Inc., resmi diakuisisi oleh Scopely Inc bulan Maret lalu. Bloomberg melaporkan, Scopely Inc., telah menyepakati akuisisi bisnis game milik Niantic Inc. senilai 3,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 57,5 triliun).

Scopely sendiri merupakan perusahaan game asal Amerika Serikat yang kini berada di bawah kendali Savvy Games Group, anak usaha dari Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.

Nah, informasi baru setelah akuisisi bulan Maret merinci soal cakupan kepemilikan. Menurut laporan Bloomberg, akuisisi itu disepakati dengan cakupan yang terbatas, bukan seluruh perusahaan.

Artinya, hanya lini produk game seperti Pokémon Go, Pikmin Bloom, dan Monster Hunter Now yang akan pindah ke Scopely. Bersamaan dengan itu, tim pengembang yang menggarap game-game tersebut juga akan ikut pindah ke Scopely.

Informasi terbaru ini memperjelas ketidakpastian sebelumnya soal apakah akuisisi ini akan memindahkan seluruh perusahaan atau tidak.

Baca juga: Perusahaan Arab Saudi Akuisisi Niantic Rp 57 Triliun, Game Pokemon Go Ganti Pemilik

SVP Pokémon Go, Ed Wu, memastikan bahwa di bawah kepemilikan baru ini, game legendaris tersebut akan terus dikembangkan dengan misi untuk "menghubungkan orang lewat eksplorasi dunia nyata".

Dukungan dari Scopely disebut akan memperkuat infrastruktur dan pengembangan konten Pokémon Go ke depannya.

Sementara, game-game augmented reality (AR) lain seperti Ingress Prime dan Peridot tidak termasuk dalam akuisisi ini. Kedua game tersebut, bersama divisi pemetaan berbasis AR milik Niantic, akan tetap berada di bawah kendali John Hanke, CEO Niantic.

Niantic Spatial: Fokus Baru di Dunia Geospasial dan AI

Ilustrasi Scopely yang mengakusisi Niantic.Scopely Ilustrasi Scopely yang mengakusisi Niantic.
Di bawah Hanke, unit bisnis yang tidak dijual ke Scopely kini membentuk entitas tersendiri bernama Niantic Spatial, yang akan berfokus pada pengembangan teknologi pemetaan dan kecerdasan buatan (AI).

Perusahaan ini disebut akan mengembangkan peta digital dengan tingkat detail tinggi yang dapat dimanfaatkan di berbagai industri seperti manufaktur, logistik, pendidikan, hingga pariwisata.

Niantic Spatial mendapatkan pendanaan awal sebesar 250 juta dollar AS (setara Rp 4,1 triliun). Rinciannya, 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3,3 triliun) dari Niantic dan 50 juta dollar AS (sekitar Rp 827,2 miliar) dari Scopely.

Entitas ini akan menjalankan proyek-proyek berbasis data spasial yang sebelumnya menjadi pilar teknologi game-game AR Niantic, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Yahoo News, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Perusahaan Pembuat Pokemon Go PHK 230 Karyawan dan Batal Bikin Game Baru

Terkait Scopely, perusahaan ini sebenarnya sudah memiliki nama di industri game mobile. Perusahaan yang didirikan sejak 2011 lalu ini sudah membuat beberapa game online untuk smartphone yang cukup populer.

Beberapa di antaranya seperti Star Trek Fleet Command (2018), Marvel Strike Force (2018), Monopoly Go! (2023), Stumble Guys (2020), The Walking Dead: Road to Survival (2015), WWE Champions (2017), Yahtzee With Buddies (2017), dan Scrabble Go (2020).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau