Komdigi: Worldcoin Sudah Kumpulkan 500.000 Data Retina Mata Warga RI

Kompas.com - Diperbarui 10/05/2025, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan bahwa pihak pengelola Worldcoin, yakni Tools for Humanity (TFH), telah mengoleksi data biometrik berupa retina dari lebih dari setengah juta pengguna di Indonesia.

“TFH menyampaikan kepada kami bahwa mereka telah memindai dan mengumpulkan retina serta kode retina lebih dari 500.000 individu di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, dalam konferensi pers, Jumat (9/5/2025).

Informasi tersebut diperoleh dalam pertemuan antara Komdigi dan perwakilan TFH pada Rabu (7/5/2025).

TFH merupakan pengelola sejumlah layanan berbasis identitas digital seperti Worldcoin, World App, dan World ID. Alexander menambahkan bahwa semua kegiatan pemindaian retina kini telah dihentikan, termasuk aktivitas enam mitra lokal yang sebelumnya beroperasi di Indonesia.

Baca juga: Demi Rp 800.000, Warga Setor Iris Mata ke Worldcoin yang Kini Diblokir Pemerintah

“Temuan ini sedang kami telaah secara internal. Kami akan melakukan analisis teknis terhadap aplikasinya, termasuk meninjau ulang kebijakan privasi TFH,” ucap Alexander.

Langkah ini merupakan respons Komdigi atas sejumlah laporan masyarakat yang mempertanyakan legalitas dan praktik pengumpulan data retina oleh layanan Worldcoin, yang sempat ramai di media sosial.

Selain pembahasan soal jumlah data yang dikumpulkan, pertemuan itu juga membahas struktur bisnis TFH, kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data pribadi, serta jaminan keamanan dari aktivitas mereka di Indonesia.

“Kami mendapatkan aduan dari publik terkait aktivitas mencurigakan World App, salah satunya berupa pemberian imbalan uang untuk pemindaian retina,” ujar Alexander.

Ia menambahkan, sebagai tindakan pencegahan, izin sementara TFH sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) telah dibekukan.

Baca juga: Fenomena Scan Retina demi Imbalan Uang dari Worldcoin, Apa Bahayanya?

Lebih lanjut, Alexander menyatakan bahwa TFH diminta untuk menjelaskan keseluruhan ekosistem layanan mereka, termasuk soal insentif yang diberikan kepada pengguna, tujuan penggunaan data retina, serta kaitan World ID dengan sistem identitas digital nasional.

“Fokus utama kami adalah pada perlindungan data biometrik, termasuk tanggung jawab hukum antar entitas dalam ekosistem TFH, serta sejauh mana mereka melindungi data anak di bawah umur,” jelas Alexander.

Ia menutup dengan menegaskan bahwa Komdigi akan mengevaluasi sistem dan teknologi pemindai TFH, serta melakukan peninjauan terhadap kebijakan privasi mereka secara menyeluruh.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau