KOMPAS.com — Kepolisian di sebuah pulau wisata Jepang menangkap tiga warga negara Tiongkok setelah ditemukan ribuan kelomang yang dilindungi tersembunyi dalam koper-koper mereka.
Ketiga tersangka, yaitu Liao Zhibin (24), Song Zhenhao (26), dan Guo Jiawei (27), kedapatan membawa sekitar 160 kilogram kelomang hidup, setara dengan 353 pon, pada Rabu (15 Mei 2025), menurut keterangan kepolisian di Kepulauan Amami, dekat Okinawa.
Kecurigaan bermula dari seorang pekerja hotel di Kota Amami, di Pulau Amami Oshima, yang melaporkan suara mencurigakan dari koper-koper yang dititipkan oleh ketiga pria tersebut.
Baca juga: Bagaimana Cara Kelomang Memilih Cangkang yang Tepat?
“Mereka mendengar suara berisik dari koper yang disimpan di ruang penyimpanan,” ujar seorang petugas polisi kepada CNN.
Saat diperiksa, petugas menemukan ribuan kelomang bercangkang spiral yang dijejalkan ke dalam enam koper.
Lihat postingan ini di Instagram
Ketika para tersangka kembali ke hotel pada hari Rabu, mereka langsung ditangkap karena memiliki hewan laut tersebut tanpa izin yang sah, sebagaimana dilaporkan oleh Kyodo News. Motif di balik pengangkutan ribuan kelomang tersebut belum diketahui secara pasti.
Pihak berwenang tidak mengungkapkan secara rinci spesies yang dimaksud, namun menyatakan kepada CNN bahwa kelomang yang disita diklasifikasikan sebagai “monumen alam nasional” di Jepang.
Status ini diberikan karena nilai budaya dan ilmiahnya yang tinggi, sehingga satwa tersebut dilindungi oleh hukum Jepang.
Baca juga: Peneliti LIPI: Masih Banyak Jenis Kelomang yang Belum Ditemukan
Kepulauan Amami, yang terletak di barat daya Pulau Kyushu dan utara Okinawa, dikenal sebagai tujuan wisata populer serta memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk berbagai spesies flora dan fauna endemik.
Penangkapan ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan terhadap satwa liar, khususnya yang memiliki nilai konservasi dan budaya tinggi. Pihak berwenang Jepang diperkirakan akan terus menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini