Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kompas.com - Diperbarui 19/02/2025, 20:23 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Sejumlah mantan pengikut kelompok radikal mendapat kesempatan belajar membuat pakan ternak untuk usaha kambing.

Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Densus 88 bersama Kementerian Pertanian di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kota Batu, Jawa Timur.

Salah satu peserta yang mengikuti pelatihan adalah adalah Yulian Indarto asal Yogyakarta.

Yulian mengatakan, dirinya menjalankan usaha ternak kambing sudah satu tahun ini. Saat ini, ada 10 kambing yang sedang dibesarkan untuk kemudian dijual ketika momen yang tepat.

Persoalan yang dihadapi saat ini adalah ketika mencari pakan hewan, dilakukan tanpa ada perhitungan.

Baca juga: 5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

"Selama ini caranya manual, contoh pengambilan rumput asal tapi tanpa ada dasar perhitungannya, berapa mineralnya, kemudian enerjinya tidak ada semacam perhitungan pakan yang bagus untuk jenis dombanya," kata Yulian Indarto, Selasa (18/2/2025).

Yulian Indarto memilih usaha ternak kambing karena dinilai memiliki potensi yang besar. Di samping itu, menurutnya untuk mengawali usaha ternak kambing tidak memerlukan modal banyak seperti ternak sapi.

"Melihat pangsa potensi pasarnya cukup besar, momen potong kambing, belum lagi yang konsumsi harian, karena di Jogja untuk konsumsi kambingnya cukup tinggi, dari sisi permodalan kambing juga tidak besar, tidak seperti sapi," ungkapnya.

Yulian mengaku ingin setelah mengikuti pelatihan hingga 28 Februari nanti sehingga bisa memproduksi pakan ternak yang efektif, sehingga tak menguras banyak tenaga dan waktu.

"Kita dikenalkan jenis bahan apa saja, kemudian sampai dengan perhitungan pakannya, sampai dengan bagaimana pembesaran sampai peranakannya," katanya.

Selain Yulian, peserta lainnya adalah Imam Mustaqim asal Boyolali Jawa Tengah. Dia bercerita sudah menjalani ternak susu kambing dalam kurun 5 tahun terkahir ini.

Imam memiliki 15 ekor kambing jenis Sanen Peranakan Etawa atau Sapera. Saat ini, ada tiga ekor kambingnya yang bisa diperah susunya dengan rata-rata menghasilkan 6 liter susu.

"Penjualannya kita jual sendiri, ada juga yang dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi susu. Kalau ke pabrik kita kelompok diberi kuota, sebulan 1000 liter di pabrik, di Jogja dan Surabaya," katanya.

Baca juga: Tertarik Beternak Kambing Jawa? Ikuti 5 Tips dan Trik Ini Agar Sukses

Persoalan pemberian pakan ternak secara tradisional juga kerap dialami. Sebagai peternak, dia membutuhkan efisiensi pakan ternak yang tidak menguras tenaga dan waktu.

"Dari segi tenaga juga harus ngarit, pagi sore, kalau harus seperti itu peternakan tidak bisa kami tinggal, sementara itu kami saya pribadi sebagai guru pondok pesantren enggak mungkin kalau seharian ngurus kambing saja," katanya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal
Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional
Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang
Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah
Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf
Program
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau