Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramugari Ini Sarankan Penumpang Tak Minum Kopi di Pesawat, Mengapa?

Kompas.com - 14/03/2024, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

INDIANAPOLIS, KOMPAS.com - Seorang pramugari AS bernama Cierra Mistt telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai kualitas kopi yang disajikan di pesawat dalam sebuah video yang viral belakangan ini. 

Dia menyarankan agar penumpang mempertimbangkan kembali minuman panas seperti teh dan kopi di pesawat. 

Sebaliknya, dia merekomendasikan penggunaan air kemasan, anggur, minuman beralkohol, bir, atau minuman ringan. 

Baca juga: Viral Tak Sengaja Tumpahkan Kopi di Toko Pakaian, Pengunjung Diminta Beli Semua Topi yang Kotor

Mistt juga mengungkapkan bahwa dirinya dan rekan-rekannya biasanya menghindari air panas di pesawat, kecuali jika sangat diperlukan.

"Dalam keadaan putus asa pun, kami tidak akan minum kopi atau teh yang disediakan di pesawat. Air yang digunakan untuk membuat teh, tebaklah? Itu air yang tidak pernah dibersihkan," ujarnya, dilansir dari NDTV.

Meskipun maskapai penerbangan mengutamakan sanitasi saat lepas landas dan mendarat, Mistt mengungkapkan bahwa beberapa area, seperti dispenser air panas, jarang dibersihkan.

"Mereka yang bepergian semalaman sering meminta kopi. Namun, kopi yang disediakan sudah sangat lama," tambahnya.

Video tersebut segera menjadi viral dan mendapat beragam reaksi dari pengguna media sosial di YouTube.

Dalam video sebelumnya, Mistt juga menyarankan penumpang untuk membuang tisu toilet dan memilih tisu. 

Dia mengingatkan bahwa kualitas tisu toilet di pesawat cenderung rendah, mudah sobek, dan larut. Sebagai alternatif, Mistt menyarankan penggunaan handuk kertas yang lebih andal.

Baca juga: Viral Minuman Kopi Cabai di China, Sehari Diklaim Laku 300 Gelas

Pramugari ini juga menyarankan agar penumpang tidak berjalan tanpa alas kaki ke kamar mandi. Dia memperingatkan bahwa cairan di lantai kamar mandi mungkin bukan air.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

"Saya jamin cairan di lantai tersebut bukanlah air, dan Anda tidak ingin menginjaknya," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau