Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Minuman Kopi Cabai di China, Sehari Diklaim Laku 300 Gelas

Kompas.com - 19/02/2024, 16:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JIANGXI, KOMPAS.com - Kedai kopi bernama Jingshi Coffee di Provinsi Jiangxi, China, viral setelah merilis menu baru yaitu kopi cabai pada Desember 2023.

Dikutip dari World of Buzz pada Minggu (18/2/2024), jaringan kedai kopi di Jiangxi ini menaburkan cabai goreng utuh dan serpihan cabai di kopi susu (latte) tersebut.

Di iklannya, Jingshi Coffee memberi diskon menu baru ini seharga 15,9 yuan (Rp 34.500) per gelas dari harga aslinya 20,9 yuan (Rp 45.400).

Baca juga: Jual Kopi Joss di Malaysia Bisa Dihukum 2 Tahun Penjara

Provinsi Jiangxi memang terkenal dengan makanan pedasnya, sama seperti di Sichuan, tetapi beberapa orang merasa skeptis dengan kopi cabai racikan Jingshi Coffee ini.

“Aku suka cabai dan kopi, tetapi kalau dicampur???” ujar salah satu netizen.

Warganet lainnya berkomentar, “Perutku sakit sekali (emoji tertawa). Orang-orang Jiangxi sangat luar biasa."

Menurut video yang beredar di Weibo—sejenis Twitter di China—salah satu staf di kedai kopi itu mengaku rasanya enak.

“Tidak terlalu pedas dan cukup enak. Kami sudah berjualan sejak Desember dan belum ada komplain apa pun dari pembeli,” ungkapnya.

Konon, saat akhir pekan penjualan kopi cabai ini bisa mencapai 200-300 gelas per hari.

Baca juga:

Tumis batu, makanan khas Provinsi Hubei

Tangkapan layar dari video makanan tumis batu di China. Makanan ini bernama SuoDiu yang merupakan hidangan khas Provinsi Hubei.WORLD OF BUZZ Tangkapan layar dari video makanan tumis batu di China. Makanan ini bernama SuoDiu yang merupakan hidangan khas Provinsi Hubei.
Selain kopi cabai yang merupakan menu baru, ada makanan unik lainnya di China yang ternyata hidangan khas yaitu tumis batu di Provinsi Hubei.

Dikutip dari World of Buzz pada Minggu (11/6/2023), hidangan ini disebut SuoDiu, bentuk pendek dari "hisap lalu buang".

SuoDiu berupa batu bulat digoreng dengan bawang putih, daun bawang, jahe, cabai, dan minyak cabai.

Penjual makanan di salah satu video yang viral mengatakan, pembeli dapat makan tumis batu ini dengan mengisapnya dan menikmati aromanya.

Ketika ditanya apakah perlu mengembalikan batu-batu tersebut setelah selesai makan, pedagang menjawab, “Tidak perlu, kamu bisa membawanya pulang sebagai oleh-oleh”.

Meskipun hidangan ini tergolong tidak biasa oleh beberapa orang, ada yang menganggap SuoDiu cocok bagi yang sedang diet tetapi ingin menikmati rasa makanan, karena secara teknis hanya mengonsumsi bumbu tanpa isian apa pun.

Baca juga: Viral Video Makanan Tumis Batu di China, Rupanya Hidangan Khas

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau