Penulis: BBC News Indonesia
KOMPAS.com - Seorang remaja perempuan di Inggris terjerumus ke dalam kelompok penyembah setan bernama 764, menurut ibunya.
Ketika seorang remaja perempuan berusia 14 tahun mulai berbincang dengan remaja lain secara daring, ibunya tidak begitu khawatir.
Namun, dalam hitungan minggu, Christina (bukan nama sebenarnya) mendapati perilaku sang putri berubah drastis dan menjadi tak terkendali.
Baca juga: Riwayat Keji Richard Ramirez, Penyembah Setan yang Bunuh Belasan Wanita Era 80-an
Ia kemudian mengetahui putrinya terjerumus ke dalam kelompok penyembah setan bernama 764. Sebagian besar anggota kelompok itu berisi remaja dan pria muda yang sengaja menyasar anak-anak perempuan.
Empat remaja Inggris setidaknya telah ditangkap terkait aktivitas kelompok internasional tersebut, termasuk Cameron Finnigan, salah seorang anggota 764 asal Horsham, West Sussex. Ia dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada Januari lalu.
Christina menduga putrinya menjadi target kelompok 764 setelah mengunjungi grup obrolan daring, tempat mereka mendiskusikan tindakan melukai diri sendiri.
Kelompok itu disebut meyakinkan para korban untuk melakukan tindakan seksual, menyakiti diri sendiri, bahkan percobaan bunuh diri. Adapun para anggotanya menonton kegiatan tersebut secara daring.
Menurut Christina, salah satu anggota 764 berhasil mendapatkan kepercayaan putrinya, lalu memanipulasi dan memaksanya.
Baca juga: Baru Keluar Penjara, Seorang Penyembah Setan Dituduh Bunuh Mantan Pacar Sepupu
"Saya menyaksikan ibu saya didiagnosis kanker payudara stadium empat dan berjuang untuk hidup, tapi itu tidak seberat melihat putri saya hancur seperti ini," ujarnya.
"Ia memburuk lebih cepat dan lebih parah dibanding melihat seseorang yang sekarat karena kanker," sambungnya.
Christina mengaku upaya melepaskan sang putri dari cengkeraman kelompok 764 sangat sulit.
"Saya terus mengatakan, 'blokir saja mereka, berhenti bicara dengan mereka', tapi saya tidak menyadari seberapa besar pengaruh dan ketakutan yang sudah ditanamkan kepadanya," katanya.
"Mereka betul-betul menghancurkan mentalnya, sampai ia merasa dirinya bukan siapa-siapa, baik saat bersama mereka maupun tanpa mereka," tuturnya.
Baca juga: Medvedev Sebut Invasi Rusia di Ukraina Perang Suci Lawan Setan, Klaim Mampu Kirim Musuh ke Neraka
Kini, Christina dan putrinya telah membangun kembali kehidupan mereka secara bertahap. Ia pun berharap orang tua lain memahami betapa berbahayanya kelompok semacam itu.