NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Meski bukan sekutu Israel, Jepang menyatakan belum akan mengakui negara Palestina dalam waktu dekat.
Langkah "Negeri Sakura" ini bahkan bertentangan dengan sekutu-sekutu Israel seperti Inggris, Perancis, dan Kanada yang sudah mengakui status Palestina sebagai negara.
Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya dalam konferensi pers di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (22/9/2025), mengungkapkan alasannya.
Baca juga: Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
“Persoalan pengakuan negara Palestina bukanlah masalah apakah akan melakukannya, tetapi kapan,” ujar Iwaya, dikutip dari Kyodo News.
“Sambil memantau perkembangan di kawasan dengan seksama, Jepang akan melanjutkan perundingan komprehensifnya dengan keseriusan lebih besar,” lanjutnya.
Keputusan Jepang menempatkannya sejajar dengan Amerika Serikat, sekutu setia Israel, yang juga belum mengakui kenegaraan Palestina.
Padahal, Tokyo bukan sekutu Tel Aviv dan menyampaikan sikap tegas terhadap tindakan Israel di wilayah pendudukan.
Iwaya menegaskan, Jepang mengecam keras tindakan sepihak yang dilakukan Israel, termasuk perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat serta eskalasi militer di Jalur Gaza.
Baca juga: Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Para delegasi berdiri untuk memberi tepuk tangan kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron saat ia selesai berpidato di KTT PBB tentang Palestina di markas besar PBB, dalam Sidang Umum PBB (UNGA) di New York, 22 September 2025.Di saat yang sama, Jepang juga menyerukan Hamas untuk membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan sejak serangan mereka ke Israel pada 2023, serta menghentikan aksi bersenjata.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina yang berlangsung di New York digelar menjelang Debat Sidang Umum ke-80 PBB.
Forum ini turut diinisiasi bersama oleh Perancis dan Arab Saudi, guna menghidupkan kembali dorongan internasional bagi pembentukan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel.
Dalam forum tersebut, Presiden Perancis Emmanuel Macron secara resmi menyatakan pengakuan negaranya terhadap Palestina.
Amerika Serikat dan Israel tidak menghadiri pertemuan tersebut. Keduanya menilai pengakuan sepihak terhadap Palestina dapat memperkuat posisi Hamas dan memperpanjang konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun.
© Kyodo News
Baca juga: Apa Manfaat Palestina Diakui Jadi Sebuah Negara?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang