Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Penolakan Atlet Israel, Indonesia Kubur Mimpi Gelar Olimpiade

Kompas.com - 23/10/2025, 05:30 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com – Komite Olimpiade Internasional (IOC) meminta semua federasi olahraga dunia untuk tidak menggelar ajang olahraga internasional di Indonesia, setelah pemerintah Indonesia menolak visa bagi atlet Israel yang seharusnya tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Jakarta bulan ini.

Dalam pernyataannya pada Rabu (22/10/2025), IOC juga mengumumkan penghentian seluruh pembahasan dengan Komite Olimpiade (NOC) Indonesia terkait potensi pencalonan sebagai tuan rumah Olimpiade, termasuk Olimpiade 2036, hingga pemerintah memberikan jaminan bahwa semua atlet dari berbagai negara dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi di masa mendatang.

Indonesia Kehilangan Peluang Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Indonesia selama beberapa tahun terakhir telah menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

Namun, keputusan IOC pada pekan ini praktis menutup peluang tersebut.

Penolakan terhadap kedatangan atlet Israel terjadi setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa bagi kontingen Israel, yang membuat mereka gagal tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Yusril Ihza Mahendra sebelumnya menyebut penolakan itu dipengaruhi keberatan dari sejumlah pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), terhadap keikutsertaan atlet Israel di ajang tersebut.

Baca juga: Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta Dipastikan Tanpa Atlet Israel

Federasi Senam Israel (IGF) menyebut keputusan Indonesia itu “mengejutkan dan memilukan”, serta menilai hal tersebut menciptakan preseden berbahaya bagi dunia olahraga internasional.

IOC Hentikan Dialog dan Revisi Aturan Kualifikasi

Sebagai tindak lanjut, IOC mengumumkan penghentian segala bentuk komunikasi dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia terkait peluang menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, atau konferensi olahraga lain di bawah naungan IOC.

Larangan tersebut akan tetap berlaku sampai Indonesia memberikan “jaminan memadai” bahwa seluruh peserta, tanpa memandang kebangsaan, dapat masuk ke wilayah Indonesia untuk mengikuti kompetisi internasional.

Selain itu, IOC juga akan merevisi prinsip kualifikasi menuju Olimpiade agar setiap ajang kualifikasi memiliki jaminan akses penuh bagi semua atlet.

Baca juga: Menolak Atlet Israel: Antara Prinsip, Kemanusiaan, dan Nilai Olahraga

IOC meminta Komite Olimpiade Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) hadir dalam pertemuan di markas besar IOC di Lausanne, Swiss, untuk membahas situasi ini, meskipun belum ditetapkan tanggalnya.

Teguran untuk Semua Anggota Gerakan Olimpiade

Dalam pernyataannya, IOC menegaskan kembali pentingnya akses bebas bagi seluruh peserta ke negara tuan rumah tanpa pembatasan.

IOC juga mengingatkan seluruh pemangku kepentingan Gerakan Olimpiade agar menjunjung prinsip inklusivitas dan non-diskriminasi dalam setiap ajang olahraga internasional.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel dan secara konsisten mengkritik kebijakan Israel terhadap Gaza, bahkan setelah gencatan senjata diberlakukan awal bulan ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
PSSI Gelar Garuda Academy Executive Program, Fokus Keamanan dan Manajemen Pertandingan
PSSI Gelar Garuda Academy Executive Program, Fokus Keamanan dan Manajemen Pertandingan
Sports
Championship Liga 2: Persikad Depok Kembali ke Jalur Tripoin bareng Pelatih Baru
Championship Liga 2: Persikad Depok Kembali ke Jalur Tripoin bareng Pelatih Baru
Liga Indonesia
Jelang Sassuolo Vs Genoa: Peluang Jay Idzes Ikuti Jejak Emil Audero
Jelang Sassuolo Vs Genoa: Peluang Jay Idzes Ikuti Jejak Emil Audero
Liga Italia
Anthony Ginting Dipastikan Absen di Korea Masters 2025
Anthony Ginting Dipastikan Absen di Korea Masters 2025
Badminton
Pengamat Sebut Timnas U17 Indonesia Bisa Jadi Kejutan Piala Dunia U17 2025
Pengamat Sebut Timnas U17 Indonesia Bisa Jadi Kejutan Piala Dunia U17 2025
Timnas Indonesia
AC Milan Bekuk Roma, Pemain Rossoneri Kena Tendang Wasit?
AC Milan Bekuk Roma, Pemain Rossoneri Kena Tendang Wasit?
Liga Italia
Link Live Streaming Semen Padang Vs Arema FC di Super League 2025-2026
Link Live Streaming Semen Padang Vs Arema FC di Super League 2025-2026
Liga Indonesia
Hasil Super League Persijap Vs Malut United 1-2: David da Silva Kunci 3 Angka
Hasil Super League Persijap Vs Malut United 1-2: David da Silva Kunci 3 Angka
Liga Indonesia
Anggota Exco: Fokus PSSI Saat Ini Hanya untuk SEA Games 2025
Anggota Exco: Fokus PSSI Saat Ini Hanya untuk SEA Games 2025
Timnas Indonesia
Gaji Rp 480 Miliar Ancam Gagalkan Niat Barcelona Datangkan Harry Kane
Gaji Rp 480 Miliar Ancam Gagalkan Niat Barcelona Datangkan Harry Kane
Liga Spanyol
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Uji Coba Matangkan Garuda Asia
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Uji Coba Matangkan Garuda Asia
Timnas Indonesia
Persib Kantongi Modal Berharga untuk Tantang Selangor FC di Malaysia
Persib Kantongi Modal Berharga untuk Tantang Selangor FC di Malaysia
Liga Indonesia
Jadwal Piala Dunia U17 2025 Matchday 1: Kosta Rika Vs UEA Jadi Laga Pembuka
Jadwal Piala Dunia U17 2025 Matchday 1: Kosta Rika Vs UEA Jadi Laga Pembuka
Internasional
Respons Erick Thohir Usai Janice Tjen Juara Chennai Open 2025
Respons Erick Thohir Usai Janice Tjen Juara Chennai Open 2025
Sports
Berita Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia Tanpa Dasar dan Tidak Valid
Berita Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia Tanpa Dasar dan Tidak Valid
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau