SELEPAS Libur Lebaran, pagi ini saya kembali membuka-buka berbagai tulisan tentang Akal Imitasi (AI). Salah satunya mempelajari pemikiran Bill Gates yang selalu futuristik, tapi juga realistik.
Selain membaca Gates Notes, Blog pribadi tokoh teknologi paling populer sejagat itu, saya juga membaca beberapa media internasional yang mewartakan tentang perkembangan mutakhir AI dan dampaknya bagi umat manusia.
AI berkembang tak lagi dalam hitungan tahun. AI berkembang hanya dalam hitungan bulan, bahkan hari. Selalu ada invensi dan inovasi baru yang lahir dalam rentang era revolusi teknologi ini.
Minggu ini, media ramai memberitakan opini Bill Gates tentang hari kerja. Ia menyatakan bahwa ke depan orang hanya akan bekerja 2 hari per minggu.
Dilansir Business Today (01/04/2025) "Bill Gates predicts 2-day workweek in 10 years, says AI will replace humans for most things", pendiri Microsoft itu menyatakan perubahan dramatis dalam cara bekerja mungkin hanya akan terjadi satu dekade lagi.
Gates memperkirakan bahwa dalam sepuluh tahun, manusia mungkin hanya perlu bekerja dua atau tiga hari seminggu, berkat kemajuan pesat AI.
Cukup mengagetkan, Gates menyebut dengan inovasi AI saat ini, manusia mungkin tidak lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal.
Hal ini tentu menjadi peringatan bahwa dampak AI seringkali di luar prediksi, mengingat teknologi ini begitu dinamis dan seringkali membuat kejutan, bahkan bagi developernya sendiri.
AI akan mengubah dunia kerja secara radikal. Mengotomatisasi sebagian besar pekerjaan. Pekerjaan manusia akan terbatas pada beberapa bidang tertentu, sementara AI akan menangani sebagian besar tugas.
Hal yang perlu menjadi pemikiran adalah, ketika Gates menyebut profesi seperti dokter dan guru, yang juga akan berubah sejalan dengan efisiensi dan kemajuan masyarakat.
Dengan kemajuan teknologi ini, profesi tertentu, terutama yang berhubungan dengan tugas rutin atau repetitif, akan digantikan oleh AI.
Sementara itu Fortune menurunkan laporan "Bill Gates says a 2-day work week is coming in just 10 years, thanks to AI replacing humans ‘for most things’" (27/03/2025).
AI mungkin akan segera mengotomatiskan hampir segalanya, dan mewujudkan 2 hari kerja perminggu dalam waktu kurang dari satu dekade.
Beberapa keuntungan pemangkasan waktu kerja oleh AI, misalnya, mengurangi tingkat kelelahan dan stres di tempat kerja. Hal ini akan memberikan lebih banyak waktu luang bagi individu.
Saat ini tren kerja 4 hari seminggu sudah mulai diujicobakan di beberapa tempat termasuk di negara kita, dengan hasil menunjukkan peningkatan produktivitas dan pengurangan kelelahan.