KOMPAS.com - Boneka Labubu dihentikan sementara penjualannya di pertokoan Inggris Raya mulai 19 Mei 2025 setelah adanya laporan kekacauan dan perkelahian dalam antrean pembelian.
Labubu sendiri adalah boneka seukuran telapak tangan dengan gigi tajam yang digagas oleh ilustrator kelahiran Hong Kong, Kasing Lung.
Dilansir dari CNN, Jumat (23/5/2025), tingginya permintaan boneka ini menyebabkan antrean pembelian menjadi kacau hingga terjadi perkelahian.
Karena itu, distributor Pop Mart telah menghentikan semua penjualan barang koleksi tersebut di seluruh toko di Inggris Raya.
Dalam sebuah unggahan Instagramnya, pihak Pop Mart pun menuliskan, "karena permintaan yang meningkat untuk Labubu kesayangan kami, kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan yang datang pada hari-hari ini dengan antrean panjang," pada Selasa (20/5/2025).
"Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan semua orang, kami akan menghentikan sementara semua penjualan boneka THE MONSTERS di toko dan roboshop (swalayan) hingga pemberitahuan lebih lanjut," lanjut postingan itu.
Walaupun begitu, pihak Pop Mart juga mengumumkan bahwa penjualan daring akan tetap berjalan seperti biasa.
Baca juga: Ramai soal Antre Labubu dan Tiket Konser Ludes di Tengah Lesunya Ekonomi, Benarkah Lipstick Effect?
Perkelahian saat mengantre boneka Labubu
Dalam unggahan TikTok, terekam sebuah antrean Labubu di Pop Mart, London yang tampak kacau.
"Jangan pertaruhkan nyawamu demi Labubu," tulis keterangan video tersebut.
Lalu, menurut sang penggunggah yang melihat antrean secara langsung, Victoria Calvert, mengaku pergi dengan cepat ketika orang-orang saling meneriaki dan berkelahi.
"Saat itulah saya menyadari bahwa itu adalah situasi yang berbahaya," tambahnya.
Selain itu, seorang kontestan reality show Love Island, Mal Nicol mengakui bahwa dia terlibat perkelahian dengan seorang wanita di sebuah toko karena memperebutkan Labubu pada pertengahan Mei.
Hal ini lantaran dia sudah mengantre di cabang Pop Mart London untuk membeli Labubu sebagai hadiah ulang tahun sepupunya yang berusia 11 tahun. Namun, dia kemudian marah karena pelanggan wanita di dekatnya mengambil lima Labubu sekaligus.
"Apakah saya benar-benar baru saja berkelahi dengan seseorang di Pop Mart? Ya, benar," kata dia melalui akun TikToknya.
Baca juga: Boneka Labubu dan Konsep Cute Marketin
Penggemar tanggapi penarikan boneka Labubu
Menanggapi penarikan boneka Labubu dari pertokoan, banyak penggemar yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap unggahan Pop Mart tersebut.
Dilansir dari BBC, Jumat (23/5/2025), seseorang mengungkapkan bahwa keputusan penarikan boneka Labubu itu salah karena kekacauan antrean disebabkan oleh sedikitnya stok yang tersedia.
Karena itu, stok boneka Labubu seharusnya diperbanyak, bukan malah dihentikan.
Sementara itu, warganet yang lain turut menyalahkan para pengecer yang menjual kembali boneka tersebut dengan harga yang mahal.
"Pembeli menjualnya kembali seharga 100 Poundsterling (sekitar Rp 2 juta) untuk satu Labubu," kata sebuah akun.
"Sangat kesal karena pengecer yang merusak segalanya," tulis akun yang lainnya.
Sementara itu, pihak Pop Mart mengatakan, "meskipun tidak ada karyawan Pop Mart yang terluka, kami memilih untuk bertindak cepat dan mencegah potensi masalah keselamatan terjadi".
Seorang eksekutif pemasaran, Jaydee mengungkapkan bahwa penghentian penjualan boneka Labubu mulai 19 Mei 2025 tersebut sangat disayangkan, tetapi merupakan keputusan yang tepat.
"Sekarang saya bisa masuk ke Pop Mart tanpa harus mengantre," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.