KOMPAS.com - Seorang seniman asal Jepang, Sho Shibuya, menyoroti krisis yang terjadi di Indonesia dalam lukisannya yang menampilkan warna bendera Indonesia yakni merah putih.
Sho Shibuya membuat lukisan merah putih tersebut seakan-akan ditampilkan dalam sampul surat kabar ternama di Amerika Serikat, New York Times.
Ia menciptakan lukisan tersebut dalam edisi berita terkait demonstrasi besar yang terjadi di Indonesia, yang juga melaporkan tragedi kematian Affan Kurniawan pada Jumat (29/8/2025).
Sho juga mengunggah karyanya dalam akun Instagram miliknya, @shoshibuya, beserta rekaman dan tangkapan layar berita aksi demonstrasi di Indonesia yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"INDONESIA," tulis Sho dalam keterangan unggahan tersebut, Minggu (29/8/2025).
Baca juga: Prabowo Minta Anggota Polisi yang Terluka akibat Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Apa Itu?
Respons warganet Indonesia
Unggahan Sho tersebut ramai dikomentari warganet, termasuk warga Indonesia.
Unggahan tersebut mendapatkan jumlah likes dari lebih 279.000 akun, dengan komentar yang hampir mencapai 1.000.
Warganet Indonesia mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Sho atas bentuk dukungan terhadap Indonesia melalui lukisan.
“Thankyouuu for your support,” tulis akun @pap********.
“Thank you for stand up with us, Indonesian please keep supporting us & spreading the news about us to the world,” tulis akun @ang****.
Tak hanya ucapan terima kasih, warganet juga membagikan kritik dan protes terhadap pemerintah Indonesia dalam unggahan tersebut.
“Indonesia’s government has silenced tiktok & all media in Indonesia. even worst, last night the polices threw the demonstration into the river. KEEP STAND WITH US,” tulis akun @mrw*******.
"You know what? The protester didn’t burn buildings nor bus stops. They couldn’t even get near gov buildings. The polic* / TNI camouflaged as protesters and burned buildings to cause chaos and spread fear between the protesters. The world need to know this!!!" tulis akun @agn*****.
Baca juga: Aksi Warganet Malaysia dan Thailand Pesankan Makanan via Online untuk Warga Indonesia di Tengah Demo
Siapa Sho Shibuya?
Dilansir dari laman resmi shoshibuya.com, Sho Shibuya merupakan seniman Jepang yang tinggal di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Dalam lukisan dengan warna bendera Indonesia, Sho melukis dengan menampilkan kontras pada warna merah dan putih, serta gradasi tipis di antara kedua warna tersebut.
Sho menggunakan teknik lukisan bertekstur visual yang kasar dan tidak rata.
Lukisan tersebut seolah dipublikasikan di The New York Times, dengan bentuk yang memanjang seperti layaknya koran.
Sebelumnya, lukisan-lukisan Sho telah banyak dipamerkan di berbagai pameran kesenian, seperti Triennale Milano, Art Basel Miami Beach, Momu Fashion Museum, dan lainnya.
Berdasarkan laman resminya, ia mengatakan bahwa karya-karyanya berfokus pada eksplorasi konsep waktu dan penciptaan rekaman visual dan emosional.
“Saya mahir dalam mengerjakan sesuatu secara berkelanjutan. Seri lukisan saya berawal dari perenungan sederhana yang muncul dari perasaan gelisah, serta pengamatan saya akan kontras antara berita kacau dan ketenangan alam di luar jendela,” tulis Sho.
Sho mengungkapkan bahwa dari situlah lukisan-lukisan miliknya terus berkembang, yakni seiring dengan pendalaman emosi serta reaksinya terhadap suatu berita.
Baca juga: TikTok, Demo, dan Ilusi Kuasa Medsos
Kanvas istimewa Sho
Dilansir dari laman Its Nice That, Senin (10/3/2025), Sho mulai melukis di atas "kanvas" khas, yaitu bidang kosong yang mirip sampul surat kabar The New York Times, sejak 2020.
Ia membingkai lukisan-lukisan tersebut dalam format 12 x 22 lembar koran, sebuah ukuran yang ia bandingkan dengan jendela apartemen berukuran standar di New York.
Idenya yang seolah melukis di lembar koran tersebut dimulai di masa karantina akibat pandemi COVID-19.
Karantina yang diberlakukan pada saat pandemi membuat Sho hanya bisa melihat pemandangan alam dari jendela apartemen miliknya.
"Ketika saya terjebak di apartemen kecil saya, setiap pagi, saya memandang ke luar jendela apartemen saya yang 'seukuran New York' dan menyadari bahwa Matahari terbit sama indahnya, langit begitu sunyi, dan tidak ada orang di luar," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa setiap hari berita utama dari The New York Times yang dilihat semakin mengkhawatirkan. Tapi ia kemudian menemukan ketenangan dari caranya melukis di atas kanvas khas miliknya itu.
"Seolah-olah ingin menghapus berita itu bersama alam, dan itu membuat saya tetap waras. Format ini entah bagaimana menjadi meditasi untuk menenangkan pikiran saya dan bertahan di masa yang tidak biasa di tahun tersebut. Sejak saat itu saya melukis setiap hari," kata Sho.
Baca juga: Ramai soal 17+8 Tuntutan Rakyat Dibagikan Para Influencer di Tengah Situasi Demo, Apa Isinya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.