Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri DNA Ubi Jalar Terpecahkan, Bisa Ubah Masa Depan Pertanian

Kompas.com - 02/09/2025, 11:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ubi jalar selama ini menjadi penyelamat pangan bagi jutaan orang di berbagai belahan dunia, terutama di Afrika sub-Sahara.

Kemampuan ubi jalar yang bertahan hidup di tengah cuaca ekstrem membuat tanaman ini tak tergantikan dalam menjaga ketahanan pangan.

Namun, meski begitu penting, para ilmuwan selama puluhan tahun kesulitan memahami kerumitan genetik tanaman ini.

Kini, sebuah terobosan besar dicapai, genom ubi jalar akhirnya berhasil dipetakan secara lengkap.

Baca juga: 3 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Makan Ubi Jalar, Ketahui Efek Sampingnya

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Plants pada Jumat (8/8/2025), peneliti telah mengungkap asal-usul evolusi yang panjang sekaligus membuka jalan untuk pengembangan varietas unggul di masa depan.

Tak seperti manusia yang hanya memiliki dua set kromosom, ubi jalar menyimpan enam set sekaligus.

Kondisi ini disebut heksaploidi, yang membuat penguraian DNA-nya ibarat merapikan enam ensiklopedia berbeda yang bercampur aduk.

Namun, tim ilmuwan yang dipimpin Profesor Zhangjun Fei dari Boyce Thompson Institute berhasil menaklukkan teka-teki itu dengan teknologi pengurutan DNA mutakhir.

Genom pertama yang mereka pecahkan berasal dari varietas Tanzania, jenis ubi jalar yang populer di Afrika karena ketahanan penyakit dan kualitas nutrisinya.

Baca juga: Bolehkah Makan Kulit Ubi Jalar? Ketahui Efeknya pada Ginjal dan Liver

Menelusuri jejak DNA ubi jalar yang rumit

Dilansir dari Sci Tech Daily, Minggu (31/8/2025), tantangan terbesar penelitian ini adalah memilah 90 kromosom ubi jalar dan mengelompokkannya kembali ke dalam enam kelompok asal yang disebut haplotipe.

Keberhasilan ini menandai pencapaian ilmiah yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Dengan peta genom lengkap ini, kami bisa membaca kisah genetik ubi jalar dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya,” ungkap peneliti Fei.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa genetik ubi jalar merupakan mosaik dari beberapa nenek moyang liar.

Baca juga: Apakah Ubi Jalar Baik bagi Penderita Diabetes?

Sekitar sepertiga DNA-nya berasal dari Ipomoea aequatoriensis, tanaman liar asal Ekuador yang kemungkinan besar menjadi leluhur langsung ubi jalar modern.

Sisanya mirip dengan spesies liar dari Amerika Tengah, meskipun sebagian sumber genetiknya masih misterius.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau