KOMPS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan dan angin kencang pada 5-11 September 2025.
BMKG menyampaikan, cuaca di wilayah Indonesia cukup bervariasi dalam beberapa hari ke depan. Menurut mereka, beberapa wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, tanah longsor, serta gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan.
“Pastikan saluran drainase di sekitar rumah tetap bersih, ikuti perkembangan informasi cuaca resmi dari BMKG, dan sesuaikan rencana aktivitas dengan prakiraan terbaru,” bunyi keterangan BMKG dikutip dari akun Instagram resminya.
“Bagi nelayan dan pengguna jasa penyeberangan, harap memperhatikan peringatan terkait potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan sekitar,” imbuhnya.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?
Penyebab potensi hujan-angin kencang di Indonesia
BMKG menerangkan, potensi hujan lebat dan angin kencang ini akibat pengaruh gabungan dari faktor atmosfer global, regional, hingga lokal yang membuat atmosfer tetap labil dan kondusif bagi terbentuknya awan hujan.
“Dengan kondisi tersebut, peluang hujan bervariasi dari intensitas ringan hingga lebat, yang
diprakirakan terjadi di sejumlah daerah,” jelas BMKG.
Selain itu, menguatnya monsun Australia hingga pertengahan September turut meningkatkan potensi angin kencang di wilayah Indonesia Selatan.
Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) sebesar −1.28 menunjukkan adanya Indian Ocean Dipole (IOD) negatif yang mendorong suplai uap air lebih banyak ke bagian barat Indonesia.
Pada skala regional, gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby Ekuator diprediksi aktif melintasi beberapa wilayah, yang memperbesar potensi hujan.
Baca juga: Mengapa Awan Mendung Bisa Terlihat Terang Saat Malam?
Selain itu, gelombang atmosfer berfrekuensi rendah yang bertahan di wilayah Indonesia turut mendukung potensi pembentukan awan hujan di atmosfer.
Faktor ini sejalan dengan adanya anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif dan suhu muka laut (SST) yang lebih hangat di sejumlah perairan
“Sehingga semakin memperbesar peluang terbentuknya awan hujan,” ungkap BMKG.
Kemudian, ada sirkulasi siklonik yang berkembang di Samudra Hindia barat Sumatra dan Laut China Selatan.
Kondisi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudera Hindia barat Sumatra Barat dan Laut China Selatan turut memicu terbentuknya zona konvergensi.
Potensi terjadinya cuaca signifikan juga diperkuat oleh kondisi labilitas atmosfer yang tinggi, mendukung peningkatan aktivitas konvektif skala lokal.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
Prakiraan BMKG pada 5-11 September 2025
Berikut ini prakiraan cuaca BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan dan angin kencang pada 5-11 September 2025:
Periode 5-7 September 2025- Hujan sedang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Banten
- Jakarta
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Pegunungan
- Papua.
- Hujan lebat:
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Jawa Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Papua Tengah
- Papua Selatan.
- Angin kencang:
- Aceh
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Papua Selatan.
Baca juga: BMKG Rilis 13 Zona Megathrust di Indonesia, Mana yang Potensi Gempanya Terbesar?
Periode 8-11 September 2025- Hujan sedang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Bali
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Pegunungan.
- Hujan lebat:
- Jawa Timur
- Sulawesi Barat
- Maluku
- Papua Tengah
- Papua
- Papua Selatan.
- Angin kencang:
- Aceh
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Selatan
- Maluku
- Papua Barat
- Papua Selatan.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.