Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Rilis 13 Zona Megathrust di Indonesia, Mana yang Potensi Gempanya Terbesar?

Kompas.com - 22/06/2025, 09:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis sebaran zona megathrust yang ada di wilayah Indonesia.

Hal itu disampaikan melalui unggahan akun Instagram resmi mereka, @infobmkg pada Jumat (20/6/2025).

Megathrust sendiri adalah zona di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup ke bawah yang lain.

Proses ini menimbulkan penumpukan energi yang suatu saat bisa dilepaskan dalam bentuk gempa besar atau gempa megathrust.

Disebutkan, gempa dari zona megathrust yang banyak terdapat di Indonesia tersebut juga berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami.

Baca juga: Banyak Wisatawan Batal Pergi ke Jepang karena Ramalan Gempa dari Manga, Kapan?

Sebaran zona megathrust dan potensi magnitudo

Dikutip dari Instagram BMKG, setidaknya ada 13 zona megathrust di Indonesia. Zona megathrust ini hampir mengelilingi seluruh wilayah Indonesia.

Lokasinya bervariasi, dari timur hingga selatan Indonesia. Selain itu, ada juga zona megathrust di timur hingga utara Indonesia.

Sementara besaran magnitudo gempa yang muncul akibat zona megathrust tersebut bervariasi,  mulai M 7,8 sampai dengan M 9,2.

Berikut ini 13 zona megathrust di Indonesia dan potensi magnitudonya:

  • Megathrust Aceh-Andaman
    • Magnitudo: 9,2.
  • Megathrust Nias-Simeulue
    • Magnitudo: 8,7.
  • Megathrust Batu
    • Magnitudo: 7,8.
  • Megathrust Mentawai-Siberut
    • Magnitudo: 8,9.
  • Megathrust Mentawai-Pagai
    • Magnitudo: 8,9.

Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?

  • Megathrust Enggano
    • Magnitudo: 8,4.
  • Megathrust Selat Sunda
    • Magnitudo: 8,7.
  • Megathrust West-Central Java
    • Magnitudo: 8,7.
  • Megathrust East Java
    • Magnitudo: 8,7.
  • Megathrust Sumba
    • Magnitudo: 8,5.
  • Megathrust North Sulawesi
    • Magnitudo: 8,5.
  • Megathrust Philippine
    • Magnitudo: 8,2.
  • Megathrust Papua
    • Magnitudo: 8,7.

Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?

Zona megathrust di Indonesia.Dok. BMKG Zona megathrust di Indonesia.
BMKG: Tinggal menunggu waktu

Istilah “tinggal menunggu waktu” bukan untuk menakut-nakuti, namun sebagai bentuk pernyataan ilmiah.

Dalam artian, zona tersebut menyimpan potensi besar memicu gempa besar, namun bukan berarti akan terjadi dalam waktu dekat.

Istilah itu digunakan sebagai bentuk kewaspadaan berdasarkan data sejarah dan geologi, sehingga bukan untuk menimbulkan kepanikan.

Segmen megathrust di Selat Sunda, terakhir kali melepaskan gempa besar pada tahun 1757.

Hal tersebut dikenal sebagai seismic gap, yaitu wilayah yang secara geologis menyimpan potensi besar karena lama tidak melepaskan energi.

Sehingga, meski kini belum terjadi gempa besar akibat megathrust tersebut, potensi hal itu terjadi sangat nyata dan perlu diwaspadai.

Bahkan, beberapa gempa yang terjadi di Indonesia, memiliki pusat atau episenter di segmen atau zona megathrust.

BMKG menyatakan, hingga saat ini gempa bumi tidak bisa diprediksi. Sebab, hingga kini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu, lokasi, dan kekuatan gempa secara pasti.

Baca juga: Bisakah Indonesia Punya Sistem Peringatan Gempa via Notifikasi HP? Ini Kata BMKG

Persiapan yang bisa dilakukan

Mengenai potensi gempa megathrust tersebut, BMKG menyebutkan, setidaknya ada lima persiapan yang bisa dilakukan saat ini:

  1. Kenali potensi gempa bumi di lingkungan sekitar
  2. Pahami langkah-langkah sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi
  3. Pelajari jalur dan rambu evakuasi, titik kumpul, serta dokumen rencana operasi kedaruratan
  4. Bangun rumah sesuai standar atau tahan gempa
  5. Ikuti informasi dari kanal resmi BMKG.

Baca juga: Kisah Gempa Tohoku M 9,0, Picu Tsunami 40 Meter, Tewaskan 19.747 Orang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau