Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gempa Tohoku M 9,0, Picu Tsunami 40 Meter, Tewaskan 19.747 Orang

Kompas.com - 11/03/2025, 12:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 14 tahun lalu, tepatnya 11 Maret 2011, gempa bumi berkekuatan M 9,0 mengguncang Jepang yang disusul tsunami besar hingga setinggi 40 meter.

Tak hanya itu, tsunami juga menyebabkan tiga reaktor nuklir aktif dan berdampak tersebarnya paparan radioaktif.

Peristiwa ini disebut bencana terparah kedua di dunia setelah tsunami Banda Aceh tahun 2004 di Sumatera.

Baca juga: Tsunami Jepang: Belasan Kapal Terbalik, 27 Penerbangan Dibatalkan

Gempa berpusat di dasar samudra

Dilansir dari Britannica (4/3/2022), gempa bumi dengan kekuatan M 9,0 terjadi di lepas pantau timur Jepang, tepatnya di wilayah Tohoku pada 11 Maret 2011 pukul 14.46 waktu setempat.

Guncangan itu berlangsung sekitar 6 menit.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, pusat gempa terletak sekitar 130 km di sebelah timur kota Sendai, prefektur Miyagi, dengan kedalaman sekitar 30 km di bawah dasar Samudra Pasifik bagian barat.

Gempa disebabkan oleh pecahnya bentangan zona subduksi yang terkait dengan Palung Jepang, yang memisahkan Lempeng Eurasia dari subduksi Lempeng Pasifik.

Pergerakan lempeng ini menyebabkan ratusan gempa susulan.

Kuatnya getaran gempa juga terasa di beberapa negara di sekitar Jepang, seperti Rusia, Taiwan, dan China.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Peringatan Tsunami Jepang, dan Penjelasan BMKG

Tsunami 40 meter terjang bangunan bertingkat

Dikutip dari National Centers for Environmental Information (11/3/2021), pergerakan tiba-tiba Lempeng Pasifik secara horizontal dan vertikal, yang perlahan-lahan bergerak maju di bawah Lempeng Eurasia di dekat Jepang, menggeser air di atasnya dan menimbulkan serangkaian gelombang tsunami. 

Tsunami bergerak dengan kecepatan sekitar 800 km/jam dari pusat gempa ke pesisir laut.

Gelombang tsunami setinggi 40 meter melewati tanggul laut dan meluluh-lantakkan rumah warga, gedung kantor, dan bangunan tiga lantai yang menjadi tempat berlindung warga.

Menurut laporan, gelombang tsunami menghantam pesisir prefektur Iwate, Fukushima, Ibaraki, dan Chiba.

Saat air surut kembali ke laut, banjir membawa serta sejumlah besar puing, serta ribuan korban yang terperangkap dalam banjir.

Badan Rekonstruksi Jepang mengumumkan, jumlah kematian yang dikonfirmasi adalah 19.747 jiwa hingga Desember 2021. Selain itu, lebih dari 2.500 orang dilaporkan hilang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau