Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia

Kompas.com - 03/11/2025, 15:00 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Eka Rosmalasari, memastikan produk obat Atorvastatin yang ditarik oleh Amerika Serikat (AS) tidak beredar di Indonesia. 

"Produk Atorvastatin yang ditarik di AS tidak masuk atau beredar di Indonesia," katanya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/11/2025).

Eka mengatakan, mengenai obat golongan statin lainnya yang beredar di Indonesia saat ini, diyakini aman untuk dikonsumsi

Namun, Eka tetap mengimbau agar masyarakat tetap berkonsultasi dengan dokter lebih dulu jika ingin mengonsumsi obat tersebut.

"Karena golongan statin merupakan obat keras, maka diimbau untuk tetap konsultasi dengan dokter untuk penggunaannya," jelas Eka.

Baca juga: Produk Inhaler Thailand Terkontaminasi Mikroba Dijual di Indonesia, Ini Kata BPOM

AS tarik obat Atorvastatin dari peredaran

Sebelumnya, Pemerintah AS telah menarik produk obat Atorvastatin dari peredaran di wilayah mereka sejak Oktober 2025.

Atorvastatin adalah obat penurun kolesterol yang dikatakan sebagai obat resep terlaris nomor satu, dengan lebih dari 115 juta resep diberikan setiap tahunnya kepada lebih dari 29 juta pasien di sana.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (31/10/2025), Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan saat dilakukan pengujian, tablet obat tersebut tidak dapat larut dengan baik.

Hal ini tentu mengkhawatirkan sebab obat seharusnya larut agar bahan aktif dalam obat dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, obat yang tidak larut ketika dikonsumsi dapat memicu sejumlah komplikasi penyakit.

Baca juga: Ramai soal Mi Instan Kandung Asam Folat, Ini Penjelasan BPOM dan Dokter Kandungan

Profesor farmasi dari Universitas Connecticut, C. Michael White mengatakan tablet obat atorvastatin yang gagal larut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, terutama bagi pasien yang rutin mengonsumsi statin.

Penelitian dari jurnal JAMA Network Open yang terbit pada 2021 mengungkapkan hal serupa. Analisis yang dilakukan terhadap hampir 30.000 pasien menunjukkan bahwa pasien yang berhenti mengonsumsi atorvastatin selama 6 bulan mengalami peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian sebesar 12–15 persen.

Meskipun pasien tidak secara langsung merasakan perbedaan, obat yang gagal larut bisa secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang.

White juga menegaskan agar pasien yang telanjur mengonsumsi obat tersebut tidak menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Baca juga: BPOM Dukung Penggunaan Tepung Mocaf untuk Menu MBG, Ini Keunggulannya

Klasifikasi obat yang ditarik

Alkem Laboratories (India) merupakan perusahaan yang memproduksi Atorvastatin tersebut, yang kemudian dipasarkan atau distribusikan oleh Ascend Laboratories di AS.

Ascend Laboratories kemudian mengumumkan penarikan sekitar 142.000 botol obat tersebut pada 19 September 2025.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
7 Fakta Tersangka Pencurian Louvre, Bagaimana dengan Mahkotanya?
7 Fakta Tersangka Pencurian Louvre, Bagaimana dengan Mahkotanya?
Tren
Mongol Stres Kehilangan Rp 53 Miliar usai Pinjami Cagub, Segini Bayaran Saat Tampil
Mongol Stres Kehilangan Rp 53 Miliar usai Pinjami Cagub, Segini Bayaran Saat Tampil
Tren
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Satu di ASEAN
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Satu di ASEAN
Tren
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau