Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar

Kompas.com - 03/11/2025, 14:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – Banyak pemilik kendaraan mungkin masih memilih bahan bakar minyak (BBM) berdasarkan harga, tanpa memperhatikan kebutuhan teknis mesin.

Padahal, menurut pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin bisa berdampak serius pada performa dan keawetan kendaraan.

“Setiap mesin memiliki karakteristik teknis tersendiri, terutama rasio kompresi, yang menentukan kebutuhan BBM-nya,” terangnya pada Jumat (31/10/2025), dikutip dari Antara.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 November 2025, Ada yang Naik

Yannes menjelaskan, mesin modern dengan rasio kompresi tinggi secara teknis membutuhkan BBM beroktan tinggi agar tahan terhadap pembakaran dini akibat tekanan besar di ruang bakar.

Jika BBM yang digunakan memiliki angka oktan (RON) di bawah rekomendasi pabrikan, mesin berisiko mengalami knocking atau “ngelitik”.

Risiko “ngelitik” dan kerusakan mesin

Knocking terjadi ketika bahan bakar terbakar terlalu cepat karena tekanan tinggi di dalam silinder.

Akibatnya, piston menerima hentakan pada waktu yang salah, menimbulkan getaran dan menurunkan tenaga mesin.

“Kalau terus dipaksakan, pukulan konstan akibat ledakan prematur ini bisa membuat piston retak bahkan bolong,” jelas Yannes.

Selain performa menurun, kondisi ini dapat memperpendek umur komponen mesin dan meningkatkan biaya perawatan.

Baca juga: UPDATE Harga BBM Pertamina Per 1 November 2025

BBM beroktan tinggi juga tak selalu lebih baik

Di sisi lain, penggunaan BBM dengan oktan terlalu tinggi untuk mesin berkompresi rendah juga tidak disarankan.

Yannes menuturkan, BBM beroktan tinggi dirancang lebih sulit terbakar agar tahan terhadap tekanan tinggi.

Namun, pada mesin lama atau berkompresi rendah, pembakaran justru tidak berlangsung sempurna.

“Akibatnya boros, tenaga berkurang, dan bisa meninggalkan kerak karbon di ruang bakar,” katanya.

Baca juga: Ramai Ajakan Beli BBM di SPBU Pertamina daripada Swasta, Benarkah Kualitasnya Berbeda?

Kesesuaian BBM dan mesin, kunci efisiensi

Menurut Yannes, memilih BBM sesuai rekomendasi pabrikan adalah langkah penting untuk menjaga efisiensi bahan bakar, tenaga optimal, dan keawetan mesin.

Ia menegaskan, penggunaan BBM yang tidak sesuai spesifikasi bukan hanya menurunkan performa kendaraan, tetapi juga merugikan secara ekonomi.

“Memakai bensin beroktan tinggi pada mesin yang tidak membutuhkannya hanya membuat kita membayar lebih mahal tanpa keuntungan apa pun,” ujar Yannes.

Dengan kata lain, memahami spesifikasi mesin kendaraan dan memilih BBM yang tepat bukan sekadar soal efisiensi, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menjaga performa dan daya tahan kendaraan.

Baca juga: Banyak Tangki Berkarat dan Motor “Brebet”, Benarkah karena Etanol pada BBM?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
7 Fakta Tersangka Pencurian Louvre, Bagaimana dengan Mahkotanya?
7 Fakta Tersangka Pencurian Louvre, Bagaimana dengan Mahkotanya?
Tren
Mongol Stres Kehilangan Rp 53 Miliar usai Pinjami Cagub, Segini Bayaran Saat Tampil
Mongol Stres Kehilangan Rp 53 Miliar usai Pinjami Cagub, Segini Bayaran Saat Tampil
Tren
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Satu di ASEAN
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Satu di ASEAN
Tren
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau