Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Indonesia Punya Sistem Peringatan Gempa via Notifikasi HP? Ini Kata BMKG

Kompas.com - 15/05/2025, 08:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan pembahasan mengenai sistem peringatan gempa di ponsel berupa alarm dan pesan teks.

Sistem peringatan gempa tersebut diketahui berasal dari pemerintah Thailand yang baru saja diuji coba.

Informasi mengenai sistem peringatan gempa di Thailand itu diunggah oleh akun @margia*** pada Selasa (13/5/2025). 

"Pemerintah Thailand baru aja ngetes sistem peringatan gempanya. Tiba2 muncul teks ini + suara alarm di HP. Kalau di Indonesia kayak gimana ya peringatan gempanya?" tulis pengunggah.

"This is a test message from Department of Disaster Prevention and Mitigation (DDPM). No action required," tulis keterangan uji coba peringatan gempa yang dikirimkan ke ponsel masyarakat Thailand.

Unggahan tersebut pun membuat warganet mempertanyakan apakah Indonesia bisa memiliki sistem peringatan gempa berupa broadcast ke masing-masing ponsel masyarakat.

Baca juga: Gempa M 5,9 Guncang Aceh, Begini Analisis BMKG

Warganet berkomentar, dalam peristiwa gempa tertentu sebelumnya, sebagian masyarakat pernah mendapatkan broadcast peringatan melalui ponsel.

"Padahal pas gempa Banten 14 januari 2022 yang terasa sampe jakarta itu udah ada peringatan kaya gini dari BMKG, saat itu HP gua tiba tiba geter dan berdering sambil ada peringatan gempa gitu, gak lama setelah peringatan baru terasa gempa, tpi entah kenapa setelah itu gak ada lagi," kata @faisal***.

"8 thn lalu pny project buat update ke STB soal gempa krn wajib dr pemerintah. Di seluler pasti ada krn broadcast jg. Fitur itu udah ada di sistem security broadcast tinggal diaktivin & ganti jd bahasa Indonesia. Cmn ntah knp dr pemerintah blm kelar alur prosesnya ampe gw resign," tulis @riniba***.

Lantas, bagaimana sistem peringatan gempa dari BMKG sejauh ini?

Baca juga: [POPULER TREN] Olahraga Penurun Asam Urat | Dampak Gempa Megathrust Intai Jakarta

Sistem peringatan gempa di Indonesia

Saat ini BMKG sedang merancang prototipe sistem peringatan dini gempa bumi (Earthquake Early Warning System/EEWS).

Sistem tersebut difokuskan pada wilayah dengan aktivitas ekonomi dan jumlah penduduk yang tinggi, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Lampung. 

"Sistem ini masih berada dalam tahap pengujian dan belum resmi dioperasikan, namun sudah menampilkan kemampuan untuk menyampaikan informasi cepat mengenai intensitas guncangan gempa (skala MMI) kepada pihak-pihak tertentu di area yang kemungkinan akan terdampak," ujar Direktur Pusat Seismologi Teknik BMKG, Setyoajie Prayoedhie kepada Kompas.com, Kamis (15/5/2025).

EEWS ini dirancang untuk melengkapi sistem informasi gempa bumi dan tsunami yang sudah lebih dulu dijalankan oleh BMKG.

Baca juga: Gempa Berkekuatan M 6,1 Guncang Ekuador, 710 Orang Terdampak

Bisakah peringatan gempa melalui notifikasi ponsel direalisasikan?

Setyoajie menjelaskan, untuk saat ini, penyampaian peringatan gempa secara langsung ke ponsel masyarakat umum belum diterapkan secara nasional.

Halaman:


Terkini Lainnya
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau