Ada tren positif soal kuantitas dan kualitas para putri Kota Benteng. Kali ini, 1.301 siswi dari 68 madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar (SD) dari kota Tangerang dan sekitarnya ambil bagian dalam turnamen sepak bola putri yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Mereka terbagi dalam 87 tim KU 12 dan 35 tim KU 10 untuk unjuk kebolehan mengolah si kulit bulat sekaligus merebut gelar seri ini.
"MLSC Tangerang selalu menarik untuk disaksikan karena selain kehadiran sekolah internasional dari gelaran di seri 2 tahun 2024 yang membuat atmosfer pertandingan lebih panas, selalu ada kejutan pada setiap serinya."
"Seperti pada seri kali ini, juara di KU 10 maupun KU 12 merupakan juara baru. Artinya persaingan tersaji cukup ketat dan tidak didominasi satu atau dua sekolah saja,” ujar Perwakilan Bakti Olahraga Djarum Foundation, Satia Chandra Wiguna.
Senada dengan hal tersebut, Pelatih Kepala MLSC Tangerang, Leonardo Sedubun, mengatakan regenerasi pemain semakin terlihat.
Atlet KU 10 yang kini naik kelas ke KU 12 mengalami peningkatan kualitas yang cukup baik. Sedangkan di KU 10, banyak dihiasi wajah baru yang merupakan hasil promosi para siswi masing-masing sekolah yang sebelumnya mengikuti Festival SenengSoccer KU 8.
Melalui pantauan yang ketat, saat ini Leo sudah mengantongi sejumlah pemain yang masuk ke dalam radar talent scouting.
“Dalam pantauan kami sudah ada kurang lebih 60 anak dan di dalamnya ada 40% yang merupakan pemain-pemain baru. Nanti kita akan seleksi lagi hingga terpilih 25 pemain terbaik."
"Para pemain pendatang baru juga cukup diperhitungkan, karena sekarang kemampuan peserta lebih merata tidak didominasi satu atau dua sekolah saja. Sehingga pertandingan sejak hari pertama sampai final terasa begitu kompetitif” ungkap Leo.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Agus Supriatna, menilai MLSC merupakan sarana positif pembentukan karakter siswi melalui bidang olahraga.
Keterlibatan guru di setiap sekolah, diharapkan mampu mendorong minat anak didik, khususnya para siswi terhadap keikutsertaan untuk mengikuti secara rutin turnamen sepak bola KU 10 dan KU 12 tersebut.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, Veronica Tan, turut menyaksikan hari terakhir MLSC Tangerang ini di Lapangan Trimatra Kodiklat TNI, Minggu (7/9).
Selain ingin memberi dukungan kepada para srikandi muda sepak bola, ia mengaku ingin menyaksikan secara langsung aksi unik dua penggawa tim KU 12 British School Jakarta, Gweneira Casadevall Prithayanti maupun Elena Hamilton dengan gerakan salto akrobatik ketika melakukan lemparan ke dalam (throw in).
Pada partai final yang berlangsung Minggu (7/9), tim KU 12 SDN Pakulonan 02 menjadi juara usai melakoni drama adu penalti melawan British School Jakarta. Ini dilakukan setelah mereka bermain imbang 0-0 pada waktu normal.
Sementara itu, tim KU 10 SDN Pondok Kacang Timur 04 berhasil menjadi kampiun setelah melakoni laga sengit kontra SDN Penjaringan 06 dengan skor tipis 1-0.
Meysah Kholifah Handayani menjadi bintang kemenangan lewat gol tunggalnya. Ia memaksimalkan umpan Aprilia Natasya.
https://bola.kompas.com/read/2025/09/07/20102118/mlsc-tangerang-seri-1-2025-2026-atmosfer-kian-kompetitif