KOMPAS.com - Timnas Indonesia akan melakoni laga terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang.
Pertandingan Indonesia vs Jepang akan digelar di Stadion Panasonic Suita, Osaka, pada Selasa (10/6/2025).
Perjuangan Timnas Indonesia di Osaka akan mendapatkan dukungan langsung dari suporter ‘Garuda’. Diperkirakan ribuan suporter akan hadir ke stadion, baik itu mereka yang melakukan tur tandang, maupun para diaspora Indonesia yang berada dan menetap di Jepang.
Baca juga: Thom Haye Optimistis Timnas Indonesia Petik Hasil Positif Lawan Jepang
Untuk suporter yang ingin mendukung langsung perjuangan skuad Garuda di Jepang, Zenzia Ihza membagikan tips bagi fans yang ingin pergi ke Negeri Sakura tersebut.
Mantan diaspora Indonesia yang menetap dan besar di Jepang pada kurun tahun 1992 hingga 2000 memberikan saran soal transportasi yakni, transportasi paling murah, paling efisien, hingga paling cepat.
Pendekatan paling ekonomis memanfaatkan Japan Railways (JR), dengan tiket berharga antara 150-300 yen (sekitar Rp 15.000-30.000).
" Perjalanan mengikuti rute ini: dari Stasiun Osaka, naik JR Tokaido Line ke Stasiun Senrioka, lalu transfer ke Osaka Monorail menuju Bandara Osaka, turun di Stasiun Banpaku-Kinen-Koen (Expo Park). Dari sana, berjalan kaki 15 menit ke stadion,” ujar Zenzia dalam pernyataan resmi kepada KOMPAS.com, Sabtu (7/6/2025).
“Bagi yang mencari efisiensi tanpa biaya berlebihan, layanan kereta langsung menawarkan titik manis. Hankyu Senri Line menyediakan akses langsung dari pusat Osaka ke sekitar stadion dengan transfer lebih sedikit, mewakili nilai terbaik untuk suporter yang sadar waktu,” ujarnya menambahkan.
Soal transportasi tercepat, Zenzia menyatakan fans memerlukan biaya lebih banyak. Pilihan tercepat yakni layanan taksi dengan menyelesaikan perjalanan dalam sekitar 20 menit dengan biaya 5.500-8.000 Yen ( sekitar Rp 550.000-800.000).
"Pilihan ini menjadi ekonomis ketika dibagi empat suporter, terutama berharga bagi mereka yang tiba dekat waktu pertandingan atau membawa bendera seremonial dan materi pendukung,” jelas Zen.
Selain penting untuk memahami sistem transportasi di Jepang, para suporter Indonesia juga harus siap menghadapi kondisi cuaca di Jepang.
Zenzia menjelaskan bahwa bulan Juni adalah saat di mana Jepang mulai memasuki musim hujan.
“Juni di Osaka membawa tsuyu (musim hujan), yang ditandai dengan kelembaban tinggi, hujan sering, dan suhu naik di atas 30°C. Ini bukan musim dingin keras seperti bayangan Indonesia, melainkan iklim subtropis yang lembab dan menuntut persiapan khusus. Disarankan membawa kipas dan baju ganti karena kelembaban tinggi dan panas ini berbeda dengan rasa panas yang kita rasakan di Indonesia,” ucap Zen.
“Kombinasi panas, kelembapan, dan hujan sering menciptakan tantangan kesehatan unik. Kondisi lembab dapat menyebabkan ketidaknyamanan, memerlukan pakaian ringan dan bernapas. Suporter Indonesia harus mempersiapkan perlengkapan hujan, pakaian berlapis, hingga sepatu tahan air,” jelas dia.
Lebih lanjut, Zenzia memberikan beberapa rekomendasi kuliner halal yang ramah di kantong, dan layak untuk dicicipi turis dari luar Jepang.