Tanda-tanda krisis juga terlihat dari pernyataan kapten Robert Andrich.
Gelandang timnas Jerman itu mengaku situasi yang dialami Leverkusen saat ini mengingatkannya pada kondisi tiga tahun lalu.
Ketika itu, pelatih Gerardo Seoane dipecat pada awal Oktober saat tim terpuruk di peringkat ke-17 klasemen setelah pekan kedelapan.
“Sudah tiga tahun lalu saya terakhir mengalami hal seperti ini. Ada sedikit flashback. Banyak hal terjadi bersamaan, tetapi semua kembali pada motivasi kami sendiri. Pada akhirnya, kami yang berada di lapangan dan harus menyelesaikannya,” kata Andrich.
Kondisi ini membuat spekulasi kian menguat bahwa Ten Hag tidak akan bertahan lama di BayArena.
Tidak ada figur dari manajemen maupun tim yang secara terbuka berani menjamin posisi sang pelatih.
Jika benar-benar terjadi, pemecatan Ten Hag akan menjadi salah satu pergantian pelatih tercepat dalam sejarah Bundesliga.
Situasi ini juga mengingatkan pada kasus Gerardo Seoane, yang meski disukai pemain, tetap harus angkat kaki akibat rentetan hasil buruk.
Dengan atmosfer yang semakin panas dan minimnya dukungan internal, kans Ten Hag untuk tetap mendampingi Leverkusen pada pekan ketiga Bundesliga dinilai sangat tipis.
Nasib sang pelatih kini sepenuhnya berada di tangan manajemen, yang akan mengambil keputusan penting segera setelah bursa transfer musim panas resmi ditutup.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini