KOMPAS.com - Pelatih Napoli, Antonio Conte, angkat bicara setelah timnya takluk dari Manchester City pada laga pekan pertama Liga Champions (UEFA Champions League) 2025-2026.
Laga Man City vs Napoli di Etihad Stadium, Jumat (19/9/2025) dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-0 untuk tuan rumah.
Pertandingan Man City vs Napoli berakhir dengan skor 2-0, berkat sumbangan gol Erling Haaland (56') dan Jeremy Doku (65').
Duel Man City vs Napoli juga diwarnai dengan satu kartu merah yang didapatkan oleh Giovanni Di Lorenzo di menit ke-21.
Menurut Conte, momen Di Lorenzo dikartu merah menjadi titik balik dari jalannya pertandingan.
Baca juga: Man City Vs Napoli: Haaland Pecah Rekor, Unggul dari Messi dan Mbappe
"Saya merasa kami bisa menyakiti mereka, kartu merah merusak pertandingan," terang Antonio Conte.
Conte mengakui keputusan wasit mengusir Di Lorenzo memaksa dirinya melakukan perubahan taktik.
Salah satunya menarik keluar Kevin De Bruyne lebih cepat untuk memasukkan Mathias Olivera.
"Kami semua merasa kecewa, karena ini mengecewakan," kata pelatih kelahiran Lecce pada 31 Juli 1969 itu.
"Menarik keluar De Bruyne adalah satu-satunya hal yang bisa saya lakukan. Saya merasa kasihan padanya," lanjutnya
"Kami kehilangan kualitasnya dalam pertandingan itu dan menghilangkan kesempatannya untuk bermain di sini melawan klub lamanya di stadion lamanya, tetapi itu satu-satunya pilihan."
Man City akhirnya memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan mencetak dua gol di babak kedua melalui Haaland dan Doku.
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Champions: Barcelona dan Man City Kompak Menang
Penyerang Manchester City Erling Haaland (belakang) merayakan golnya bersama Phil Foden pada laga Liga Champions antara Manchester City dan Napoli di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada tanggal 18 September 2025.Meski kalah jumlah pemain, Napoli sempat tampil disiplin. Namun, Conte menyadari sulit bagi timnya untuk bertahan sepanjang laga.
"Saya sangat jujur dan saya merasa kami memulai dengan baik di 20 menit pertama, membuat mereka kesulitan dengan tekanan tinggi. Saya merasa kami bisa melukai mereka," ungkap Conte.