KOMPAS.com - Shin Tae-yong mengaku terharu ketika suporter Timnas Indonesia masih terus meneriakkan namanya di dalam stadion.
"Rasanya dada saya sangat terharu," tutur Shin Tae-yong soal penggemar Timnas Indonesia yang kerap menggemakan namanya.
Seruan atau chant "Shin Tae-yong, Shin Tae-yong, Shin Tae-yong" terdengar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada 11 Oktober 2025 silam.
Kala itu, Timnas Indonesia arahan Patrick Kluivert baru saja tumbang 0-1 dari Irak. Kekalahan itu bermakna kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Baca juga: Isi Hati Shin Tae-yong Saat Dengar Fans Indonesia Teriakan Namanya
Timnas Indonesia besutan Patrick Kluivert hanya berakhir di pos juru kunci Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, di bawah arab Saudi dan Irak.
Penggemar Timnas Indonesia lantas menyerukan nama Shin Tae-yong sebagai salah satu cara menyuarakan kekecewaan.
Shin Tae-yong diberhentikan dari jabatan pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2026 silam, hanya beberapa bulan setelah dirinya mengantar Tim Garuda menang 2-0 atas Arab Saudi di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca juga: Shin Tae-yong: Masih Ada Harapan, Indonesia Bisa ke Piala Dunia 2030
Pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert pun terjadi di tubuh Timnas Indonesia.
Era kepelatihan Kluivert diiringi harapan lebih besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Eks pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.Namun, asa itu pupus seiring dua kekalahan beruntun di ronde empat, masing-masing dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1).
“Sebenarnya setelah setiap pertandingan, fans selalu meneriakkan nama saya. Jadi itu bukan hal yang asing,” ungkap Shin Tae-yong, dikutip dari YouTube Goalpost Korea.
“Saya bukan pelatih mereka lagi baik di laga melawan Australia maupun Irak tetapi mendengar mereka masih memanggil saya."
"Rasanya dada saya sangat terharu,” tutur pelatih yang sempat menukangi Ulsan HD setelah berpisah dengan Timnas Indonesia itu.
Shin Tae-yong memahami kekecewaan yang dirasakan oleh penggemar ketika melihat Timnas Indonesia yak mendapatkan hasil sesuai harapan.
“Tetapi di sisi lain mungkin karena kalah, mereka memanggil nama saya lantaran kangen dan kecewa sekaligus,” ujar pelatih yang pernah mengantar Timnas Indonesia menembus 16 besar Piala Asia 2023 tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang