KOMPAS.com - Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi, mengutarakan bahwa isu yang ramai diangkat oleh media dan netizen Indonesia terkait federasi Jepang dan Korea keluar dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Yunus Nusi mengutarakan bahwa apa yang diutarakan dan ramai di media sosial Indonesia turut dipantau oleh otoritas tertinggi di Asia tersebut.
Ia pun mengaku ditanya mengenai keramaian tersebut oleh negara-negara anggota di AFC.
"Beberapa hari lalu saya bersama Waketum PSSI (Zainal Amali) pulang dari Riyadh untuk menghadiri AFC Conference," ujarnya dalam sesi konferensi pers bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Direktur Teknik Alexander Zwiers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Jumat (24/10/2025).
"Beberapa neagra di AFC tanya ke kita soal bahwa ribut banget Jepang dan Korea akan keluar dari AFC."
"Ini kan tidak baik bagi kita, bagi PSSI, karena itu sudah viral banget di kalangan AFC bahwa media-media Indonesia mengabarkan Jepang dan Korea akan keluar dari KFC dan membentuk konfederasi sendiri bersama negara-negara lain."
Baca juga: Jurnalis Senior Sebut PSSI Harus Punya Kekuatan Lobi di AFC
"Jadi tolong diperhatikan karena ini tidak akan baik buat kita, tidak baik juga buat PSSI karena AFC itu sangat aktif medianya.
"Padahal Irak pun tidak ada menyampaikan ingin keluar dari AFC, itu kan hanya pernyataan media. Mohon ini sangat tidak baik buat kita, tidak baik juga buat PSSI."
Dalam kesempatan sama, Erick Thohir berganti mengingatkan agar para suporter Timnas Indonesia bersikap dewasa kepada para personel Garuda.
Hal ini diutarakan juga oleh Erick Thohir dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media-media utama nasional pada Kamis malam.
"Saya sedang menjalani pendekatan ulang dengan stakeholder internasional. saya juga mesti mulai membuka jejaring lagi dengan rekan-rekan internasional bahwa ya kami gagal, ya kita berpisah (dengan Patrick Kluivert)," ujarnya.
Starting Timnas Indonesia, yang harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 usai mengalami kekalahan kedua kalinya di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kali ini oleh Irak, Minggu (12/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. "Tapi, percayalah bahwa kita bukan bangsa kejam, bangsa yang diskriminatif, sampai di sosial media pribadi ada kata-kata diskrminasi bahkan ancaman menyeramkan buat sebagian."
Baca juga: Sepak Bola dalam Bahaya: Jepang Berhak Out dari AFC
"Itu yang berat buat kami, termasuk buat para pemain yang kita sedang ajak bicara supaya mereka percaya lagi sama Indonesia bahwa kita punya blueprint yang sama," ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut.
"Yang terberat itu ketika mereka mealkukan kesalahan, mereka seakan harus dihabisi karier sepak bolanya. Marselino seperti itu.
"Di situlah, kami dari federasi sampaikan kepada semua individu, federasi akan memproteksi mereka dalam kasus-kasus diskriminasi maupun ancaman ke fisik. Federasi harus tanggung jawab dan kita harus fight karena ini nama baik kita di citra internasional."
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang