NUSANTARA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mengembangkan inovasi berbasis realitas virtual atau virtual realty (VR) dalam program pelatihan House Of Future.
Program ini digagas untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi operator pabrik, setelah resmi diluncurkan pada 7 Desember 2023.
House of Future adalah program virtual reality-based, operator training pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk pabrik amonia dan urea.
Program ini dihadirkan sebagai jawaban untuk tantangan industri 4.0, di mana smart production merupakan salah satu aspek utama dalam mendorong kinerja optimal.
Baca juga: Meski Infrastruktur Melambat, Pemprov Kaltim Yakin Wisata IKN Diminati
Mulai dari meningkatkan keandalan pabrik, produktivitas hingga efisiensi konsumsi energi dan bahan baku.
Hasilnya, gagasan smart production ini mengantarkan perusahaan meraih National Lighthouse 4.0 di industri petrokimia.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan, Pupuk Kaltim yakin para operator pabrik memegang kunci keberhasilan operasional dan produktivitas perusahaan.
Karena itu, perusahaan selalu berusaha untuk menggali ragam inovasi teknologi untuk memberdayakan karyawan.
"Melalui simulator berbasis VR yang memiliki kemiripan hingga 90 persen dengan kondisi lapangan, kami ingin menciptakan operator masa depan yang kompeten dan percaya diri dengan kemampuannya,” ujar Budi Wahju dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (4/11/2024).
House of Future memiliki level kompetensi bernama Operator Development Plan (ODP), mulai dari ODP Basic, Intermediate, Advance, hingga Advance+.
Baca juga: Komisi III DPR Soroti Masalah Penegakan Hukum Tambang Ilegal di Kaltim
Setelah menyelesaikan level, karyawan akan mendapatkan lisensi internal sebagai apresiasi.
Program ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk praktik studi kasus secara langsung, termasuk situasi darurat.
Dengan demikian, karyawan dapat lebih siap untuk menghadapi situasi sebenarnya di lapangan.
Bagi karyawan baru, program ini membantu mengembangkan kompetensi dasar sesuai tingkatan masing-masing.
Sedangkan untuk karyawan senior, program ini menjadi penyegaran materi yang sudah dikuasai.