KOMPAS.com – Seleksi penerimaan siswa baru di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School, Kabupaten Kediri, memasuki tahapan akhir berupa bootcamp.
Dari 186 peserta yang mengikuti tahapan ini, hanya 100 siswa terbaik yang akan terpilih untuk mendapatkan pendidikan gratis selama tiga tahun.
Sekolah berasrama ini merupakan inisiatif Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, yang didirikan pada 2023. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki semangat belajar tinggi.
Kepala Sekolah SMA Dharma Wanita 1 Pare, Nanang Sukarsono, menjelaskan bahwa proses seleksi dimulai sejak Februari hingga April 2025.
Dari 258 pendaftar, sebanyak 220 anak lolos seleksi administrasi dan verifikasi melalui kunjungan rumah (home visit) untuk memastikan latar belakang ekonomi keluarga.
Baca juga: Diduga Memanfaatkan Jam Kunjungan Keluarga, 19 Napi Kabur dari Lapas Nabire
“Dari jumlah itu, sebanyak 186 anak mengikuti bootcamp. Sisanya tidak hadir, sebagian karena mengundurkan diri,” kata Nanang, Selasa (27/5/2025).
Bootcamp berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (28/5/2025). Selama masa itu, peserta menginap di sekolah dan menjalani serangkaian tes, mulai dari psikotes, tes kesehatan, literasi dan numerasi, hingga diskusi kelompok terarah (FGD) dan sesi berbagi pengalaman.
“Harapan Mas Bupati saat mendirikan sekolah gratis ini adalah agar anak-anak dari keluarga miskin tetap memiliki akses pendidikan. Harapannya, dari pendidikan ini, mereka bisa mengangkat derajat kehidupan keluarga,” ujarnya.
Hasil seleksi akan diumumkan pada 2 Juni 2025. Siswa yang lolos akan menjalani pendidikan penuh waktu dengan sistem berasrama selama tiga tahun.
Sementara itu, bagi 86 anak yang tidak lolos seleksi, pihak sekolah tetap memberikan pendampingan.
Mereka diarahkan untuk mendaftar ke SMA/SMK negeri yang dikelola Pemprov Jawa Timur melalui jalur afirmasi bagi siswa kurang mampu.
“Bukti bahwa mereka mengikuti seleksi bisa diajukan ke program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan,” pungkas Nanang.