KOMPAS.com - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmen dalam mendorong kesejahteraan masyarakat desa guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Paling baru, Bank Mandiri melalui program Mandiri Sahabat Desa merangkul 200 keluarga risiko stunting yang tersebar di Kabupaten Keerom, Papua.
Mandiri Sahabat Desa dirancang khusus Bank Mandiri dengan fokus pada peningkatan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat desa.
Program tersebut dirancang untuk mendukung terciptanya kemajuan dan pembangunan desa sehingga desa menjadi wilayah yang kompetitif dan sejahtera bagi masyarakatnya.
Langkah itu merupakan bagian dari kontribusi Bank Mandiri dalam mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Sinergi tersebut juga bagian dari dukungan terhadap aspirasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul sejak dini.
Baca juga: BI Rate Turun, Bank Mandiri: Tepat untuk Dukung Konsumsi dan Investasi
Vice President Regional Business Partner Bank Mandiri Regional XII/Papua, Miduk Sianturi menyatakan, program Mandiri Sahabat Desa berlangsung selama enam bulan.
Program tersebut mencakup intervensi gizi dan nongizi dengan memberikan paket makanan bergizi mingguan.
Bank bersandi saham BMRI itu menyalurkan beras premium, telur, sayuran, serta protein hewani kepada ibu hamil dan anak-anak usia di bawah dua tahun.
Miduk menyebutkan, Mandiri Sahabat Desa bukan sekadar program bantuan yang berfokus pada aspek ekonomi dan pendidikan.
“Lebih dari itu, program ini berfokus pada aspek penanggulangan prevalensi stunting dengan strategi jangka panjang yang menyasar fase krusial 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) untuk membangun generasi sehat dan produktif sejak dini,” katanya dalam siaran pers, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan Masyarakat Desa
Dia juga mengatakan, inisiatif itu menjadi penajaman dan pelengkap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berfokus pada anak sekolah berusia 6-12 tahun.
Bank Mandiri pun menggandeng relawan BKKBN untuk memastikan penyaluran penerima manfaat program penanggulangan prevalensi stunting itu tepat sasaran.
BKKBN juga akan menjadi pendamping keluarga (PK) yang melakukan pemantauan dan edukasi gizi kepada para penerima manfaat.
Tak hanya itu, program yang memberikan akses terhadap layanan kesehatan (access to healthcare) tersebut juga menyisipkan edukasi pengelolaan keuangan kepada para peserta.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat desa.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip environmental, social, and governance (ESG) dan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Mandiri Sahabat Desa akan pula dilanjutkan di berbagai wilayah lainnya.
Baca juga: Akselerasi ESG, Bank Mandiri Catatkan Kenaikan Portofolio Berkelanjutan
Beberapa wilayah itu termasuk delapan kecamatan di Kota Palu, Sulawesi Tengah serta beberapa kelurahan di Kulon Progo dan Gunungkidul, Yogyakarta.
Miduk menegaskan, program Mandiri Sahabat Desa menyatukan intervensi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
“Kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri dan sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,” tuturnya.