Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Turun, Bank Mandiri: Tepat untuk Dukung Konsumsi dan Investasi

Kompas.com - 21/05/2025, 15:59 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com – Keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan menjadi 5,5 persen dianggap sudah tepat.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, kebijakan ini mendukung konsumsi dan investasi dalam negeri.

“Kebijakan ini tepat untuk mendukung konsumsi dan investasi domestik di tengah tekanan eksternal dan melemahnya mitra dagang utama,” kata Andry di Jakarta, Rabu (21/5/2025), dilansir Antara.

Baca juga: BI Rate Turun Jadi 5,50 Persen

Ia melihat nilai tukar rupiah yang stabil dalam beberapa waktu terakhir memberi ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. Ruang itu hadir tanpa menimbulkan risiko besar terhadap stabilitas eksternal.

Keputusan BI juga dianggap sejalan dengan kebijakan fiskal pemerintah yang ekspansif namun tetap hati-hati.

“Sehingga, tercipta sinergi untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.

BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin lewat Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20–21 Mei 2025. BI-Rate kini berada di level 5,5 persen. Suku bunga deposit facility turun menjadi 4,75 persen. Lending facility ikut turun menjadi 6,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, penurunan suku bunga selaras dengan target inflasi dan dorongan pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam konferensi pers RDG di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BI Rate Diprediksi Turun, Ini Faktor Pendorongnya

BI akan terus menjaga inflasi tetap pada sasarannya. Stabilitas nilai tukar rupiah juga jadi perhatian, seiring peluang mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah dinamika global dan domestik.

BI melakukan intervensi nilai tukar melalui transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri. Di dalam negeri, intervensi dilakukan lewat transaksi spot dan Domestic NDF (DNDF).

Strategi ini diperkuat dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Tujuannya menjaga stabilitas pasar keuangan dan kecukupan likuiditas di sistem perbankan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau