Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hektare Lahan TN Barbak Sembilang Rusak karena Perambahan

Kompas.com - 25/06/2025, 14:09 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyebutkan bahwa 4 hektare lahan di Kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS), Palembang rusak akibat perambahan ilegal.

Dalam kasus tersebut, penyidik menetapkan pria berinisial AD sebagai tersangka pada 20 Juni 2025.

Kepala Balai Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkumhut) Wilayah Sumatera, Hari Novianto, mengungkapkan pembukaan lahan rencananya akan ditanami kelapa sawit.

"Tersangka AD telah ditahan di Rumah Tahanan Polda Sumatera Selatan sejak tanggai 21 Juni 2025. Sedangkan barang bukti berupa peralatan perkebunan, bibit sawit dan satu unit pondok kerja disita oleh Peniyidik Gakkumhut," ujar Hari dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).

Baca juga: Tersangka Perambahan Hutan Produksi Mangsang Mendis Terancam 15 Tahun Penjara

AD dijerat dengan Pasal 78 Ayat 3 juncto 50 Ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan sebagaimana diubah pada UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Perppu Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan/atau Pasal 33 ayat (2) huruf e juncto Pasal 40B ayat (1) huruf e UU No 32 tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 tahun1990 Tentang KSDAE juncto Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP.

Hari menjelaskan, petugas mulanya berpatroli pada 19 Mei 2025. Lalu, pada pukul 11.20 WIB petugas polisi hutan menemukan perambahan di TNBS.

"Di lokasi perambahan tersebut ditemukan bekas tebasan baru, parit buatan dan pondok kerja dan peralatan yang digunakan untuk membuka lahan," ucap dia.

Baca juga: Kemenhut Tangani 10 Kasus Kejahatan Hutan, dari Perambahan hingga Perdagangan Satwa

Petugas lantas melacak pelaku perambahan, dan menangkap tiga orang di lokasi kejadian. Ketiga pelaku antara lain AD, AL dan YH. Namun, AL dan YH hanya ditetapkan sebagai saksi karena dipekerjakan oleh AD.

Hari menuebut, pelaku membuka lahan dengan peralatan manual.

"Penyidik Gakkumhut meningkatkan status kasus ini ke penyidikan dan berdasarkan dua alat bukti permulaan yang cukup, menetapkan pelaku AD selaku aktor perambahan sebagai tersangka," tutur Hari.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau