KOMPAS.com - Dampak asap rokok dan polusi udara pada anak ternyata juga bisa menyebabkan iritasi kulit.
Dokter spesialis anak Dimple Nagrani menjelaskan, hal itu disebabkan radikal bebas yang akan mengenai kulit anak dan bayi.
"Itu bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit, bisa menyebabkan kulit iritasi, jadi bukan hanya menyebabkan asma yang kita sebut passive smoking," kata Dimple dalam acara diskusi kesehatan kulit di Jakarta, Jumat (26/7/2024), seperti dilansir dari Antara.
Ia menambahkan, radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik di kulit berubah menjadi bakteri jahat dan menyerang skin barrier anak.
Di samping itu, anak juga berpotensi mudah sakit karena rusaknya kulit akan menyebabkan pori-pori membesar sehingga kuman dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh.
Di sisi lain, pemilihan sabun mandi dengan busa yang banyak ternyata tidak berpengaruh pada kebersihan kulit anak atau menjamin tubuh anak bebas kuman.
Jadi, orangtua perlu dengan cermat memilih sabun untuk anak.
"Kita tahu buat anak kecil malah banyak produk yang memang enggak terlalu berbuih itu bisa menjaga kesehatan kulit anak, jadi itu harus diperhatikan juga," ucapnya.
Dimple juga menyarankan agar anak mandi cukup dua kali sehari dengan air dingin atau hangat.
Terlalu sering mandi dalam sehari bisa membuat lapisan minyak alami di kulitnya hilang.
Jika anak terlihat menggaruk badan, sebaiknya jangan langsung memberikan obat gatal.
Pastikan mencari tahu penyebab gatalnya seperti apakah dari produk yang dipakai, lingkungan tempat tinggal, atau makanan.
Namun jika anak terus menggaruk dalam waktu lama bahkan hingga jelang tidur dan menjadi tantrum, Dimple menyarankan untuk dibawa ke dokter dan mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kelihatan kulitnya merah enggak hilang pakai produk, tunggu tujuh hari tambah buruk wajib bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut," tutup Dimple.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/07/28/200500920/kena-asap-rokok-bisa-bikin-kulit-bayi-iritasi