Berdasarkan data World Health Organization (WHO), pada 2020 terdapat 2,3 juta perempuan terdiagnosis kanker payudara dengan 685 ribu kematian secara global.
Hingga akhir 2020, terdapat 7,8 juta perempuan yang telah hidup dengan penyakit ini selama lima tahun terakhir.
Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Payudara
Dede Gracia selaku Ketua Yayasan Daya Dara Indonesia (Lovepink) mengatakan, kanker payudara tercatat sebagai pembunuh nomor satu pada perempuan. Bahkan kini, semakin banyak kasus ditemukan pada perempuan muda.
“Penting untuk menyadari risiko ini. Dengan melakukan deteksi dini, 98% pasien kanker payudara memiliki peluang untuk sembuh,” ujarnya dalam acara Press Conference” Y.O.U #CaringGlow di Cerita Rasa Nusantara, Jakarta, belum lama ini.
Sayangnya, Dede mengungkap, banyak perempuan yang menyadari adanya benjolan, tapi justru mengabaikannya dan tidak langsung memeriksakan diri.
“Biasanya mereka berpikir itu hanya benjolan yang muncul menjelang menstruasi. Padahal, belum tentu. Seharusnya, begitu selesai menstruasi, tujuh hari setelah hari pertama menstruasi sebaiknya melakukan periksa payudara sendiri atau SADARI,” jelas Dede.
Hal itu penting dilakukan, supaya ketika ada yang berubah di dalam tubuh, maka bisa langsung diketahui.
Lebih lanjut Dede juga menyarankan, jika memang ditemukan ada benjolan, sebaiknya segera melakukan periksa payudara secara klinis atau SADANIS, yakni pemeriksaan dengan USG.
“Dengan SADANIS kan bisa terlihat hasilnya, tapi itu pun masih banyak yang takut konsultasi dengan dokter. Padahal, sebaiknya langsung konsultasi untuk mengetahui benjolan berbahaya atau tidak, sehingga bisa segera ditangani,” tutur Dede.
Ia menekankan, pemeriksaan SADARI dan SADANIS ini ditujukan untuk semua perempuan dari berbagai usia. Bukan hanya untuk perempuan berusia 40 tahun ke atas.
Senada dengan Dede, Aaliyah Massaid yang juga hadir di acara yang sama menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh dari dalam dan luar, demi bisa hidup lebih lama.
“Untuk menjaga kesehatan, tentu dengan menjaga makanan, mulai dari makan buah waktu sarapan, mengurangi makanan berminyak dan junk food. Aku juga minum suplemen dan memilih skincare yang aman untuk kulit,” paparnya.
“Selain itu, jujur aku rajin checkup juga ke dokter. Aku baru checkup juga, karena kita pasti mau getting longer of our life,” imbuh Aaliyah.
Bukan Hanya untuk Perempuan
Dede menekankan, pemeriksaan payudara bukan hanya ditujukan untuk para perempuan, tapi juga laki-laki.
Banyak orang beranggapan, kanker payudara hanya menyerang perempuan. Faktanya, tidak demikian.
Perempuan memang lebih rentan terkena kanker payudara dibandingkan laki-laki, karena paparan estrogen yang lebih tinggi.
Namun, laki-laki juga memiliki jaringan payudara -- meski dalam jumlah yang lebih sedikit, sehingga tetap berisiko terkena kanker payudara.
“Jangan lupa, laki-laki juga ada risiko kanker payudara. Jadi 1 dari 883 laki-laki berisiko terkena kanker payudara. Kalau ada rasa yang tidak enak, langsung cek saja. Lebih baik tahu lebih cepat,” kata Dede.
Kampanye #CaringGlow
Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian dalam meningkatkan kesadaran pencegahan kanker payudara, Y.O.U bersama Lovepink menginisiasi kampanye #CaringGlow melalui produk unggulannya, Radiance Glow Illuminating Serum.
Dalam kampanye #CaringGlow ini, Y.O.U bersama Lovepink akan melakukan serangkaian kegiatan di bulan September hingga Oktober 2024, di antaranya penyuluhan maupun edukasi yang akan diselenggarakan secara online dan offline.
Selain itu, akan ada juga USG skrining gratis di beberapa Universitas dan Rumah Sakit di Jabodetabek.
Tak hanya itu, setiap pembelian produk Y.O.U Radiance Glow Series dan Y.O.U Radiance Up Series limited edition bertema Sakura di Watson Indonesia, para pembeli secara otomatis berdonasi Rp 10.000 untuk kampanye ini.
Product Marketing Manager Y.O.U Arkanda Saecario Wicaksono berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia akan kanker payudara.
“Ini salah satu aksi nyata kepedulian kami untuk dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencintai diri sendiri dan sekitar, dengan memerhatikan kesehatan, khususnya kesadaran deteksi dini kanker payudara,” kata Saecar.
Terkait hal tersebut, Dede mengatakan, Lovepink menyambut baik inisiatif Y.O.U membantu mengedukasi perempuan Indonesia untuk deteksi awal kanker payudara. Apalagi, dukungan ini sudah kedua kalinya.
“Kami berharap rangkaian kegiatan yang akan kami lakukan, dapat memperluas jaringan dan jangkauan Lovepink kepada masyarakat Indonesia, terutama para perempuan muda, agar nantinya bisa mengurangi pasien kanker stadium lanjut pada 2030” harapnya.
Sementara itu, Aaliyah yang turut serta menjadi bagian dalam inisiasi Y.O.U dan Lovepink merasa bangga dan berharap, lewat kampanye #CaringGlow bisa semakin menyadarkan perempuan akan pentingnya menjaga kesehatan kulit dan tubuh, serta semakin banyak masyarakat yang aware dengan pemeriksaan payudara.
https://lifestyle.kompas.com/read/2024/09/06/113640020/peduli-kanker-payudara-you-gandeng-lovepink-serukan-pentingnya-deteksi