Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2024, 17:03 WIB
Silmi Nurul Utami,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - FOMO atau fear of missing out adalah fenomena di mana seseorang takut ketinggalan tren. 

Seseorang yang FOMO merasa cemas dan takut tertinggal, saat orang memiiki pengalaman yang tidak dimiliki olehnya. 

Menurut Sosiolog Sunyoto Usman, ingin memiliki segala sesuatu yang baru adalah FOMO. 

"Ingin memiliki produk baru, informasi baru, dan gosip baru. Semua yang serba baru tersebut adalah simbol supaya status dirinya berharga sekaligus dihargai oleh orang lain," ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Rabu (18/9/2024). 

Artinya, seseorang FOMO untuk menaikkan nilai dirinya dan merasa dihargai orang lain. Hal tersebut dikarenakan ia memiliki pengalaman yang berbeda daripada orang lain. 

Baca juga: FOMO Boneka Labubu, Kenapa Bisa Demikian?

Namun, FOMO dapat menyebabkan dampak negatif pada seseorang. 

"Dampak negatif FOMO adalah menyebabkan perilaku narsistik," ungkap Sunyoto. 

Menurut Muhammad Wahyu Ismail dalam jurnal Hubungan FoMO (Fear of Missing Out) dengan Kecenderungan Narsistik Remaja Pengguna Instagram (2023), narsistik adalah pola kepribadian yang didominasi oleh perasaan dirinya hebat, senang dipuji dan dikagumi, serta tidak ada rasa empati. 

Seseorang yang narsis, merasa dirinya lebih dari orang lain dan kerap menunjukkan kehidupan dan kelebihannya di media sosial. 

"Ketika mengalami FOMO, seseorang akan merasa harga diri dan statusnya naik. Ia juga jadi mengharapkan pujian yang berlebihan," ujar Sunyoto. 

Akhirnya, orang akan merasa dirinya lebih menonjol daripada orang lain, sehingga menimbulkan perilaku narsistik. 

Baca juga: Ternyata, Pria Lebih Narsis Dibandingkan Wanita

Misalnya, seseorang yang FOMO akan suatu benda yang dimiliki oleh seorang idola. Benda tersebut kemudian menjadi popular dan diinginkan oleh banyak orang. 

Orang yang FOMO akan berusaha mendapatkan benda tersebut. Setelah berhasil memilikianya, ia akan merasa dirinya memiliki pengalaman yang berbeda dengan orang lain. 

Ia kemudian akan lebih sering mengekspos dirinya dan menyebabkannya lebih narsis. 

Hal ini dipertegas oleh penelitian Pristaliona, dkk dalam Are Fear of Missing Out and Loneliness a Symptom of Narcisstic Behaviour? (2022) yang menyebutkan, bahwa makin tinggi FOMO yang dialami oleh seseorang, maka makin tinggi pula kecenderungan orang tersebut berperilaku narsistik. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau