Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Sosial Bikin Remaja Lebih Sadar Kesehatan Jiwa, tapi...

Kompas.com - 18/12/2024, 21:07 WIB
Rebecca Rosevanya Johanna Rudiansyah,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial merupakan alat yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi, termasuk mengenai masalah kesehatan jiwa.

Menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSP, kehadiran media sosial di kehidupan masyarakat modern, terutama remaja meningkatkan kesadaran terhadap gangguan kesehatan jiwa.

“Teknologi digital dan media sosial membuat isu kesehatan jiwa semakin dekat di genggaman dan kognitif anak-anak muda,” ujarnya dalam Media Briefing Kesehatan Jiwa di Restoran Beautika, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).

Baca juga:

Sering lakukan self diagnostic

Namun, kemudahan ini perlu diimbangi dengan literasi digital yang baik untuk mencegah misinformasi yang dapat berdampak negatif pada pemahaman dan tindakan remaja terkait kesehatan mental.

“Tetapi yang perlu dikhawatirkan adalah adanya miskomunikasi atau misleading information. Awareness terhadap kesehatan jiwa meningkat karena konten-konten di media sosial,” jelasnya.

Ray mengatakan bahwa sudah ada banyak penelitian terkait hal ini. Salah satunya adalah Social Listener Analysis yang melihat bagaimana anak muda mengakses informasi terkait kesehatan jiwa di media sosial dan ruang digital.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan banyak remaja melakukan self diagnostic atau mendiagnosis sendiri kondisi kesehatan mentalnya berdasarkan informasi yang ditemukan di media sosial.

“Ini berkaitan dengan konten-konten yang dibuat singkat, ringan, dan cenderung ‘receh’ kalau pakai bahasa sekarang,” lontarnya.

Baca juga:

Ray menekankan bahwa meskipun masalah kesehatan mental semakin populer di kalangan anak muda, pemahaman yang mendalam tentang topik ini masih kurang.

“Justru ini tidak bagus, karena isu kesehatan jiwa semakin populer tapi belum mendasar pengetahuannya. Sumber informasi kesehatan jiwa jangan didapat dari konten receh, harusnya dari konten yang berkualitas,” jelasnya.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSP dalam Media Briefing Kesehatan Jiwa di Restoran Beautika, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/12/2024).Kompas.com/Rebecca Rosevanya Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSP dalam Media Briefing Kesehatan Jiwa di Restoran Beautika, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/12/2024).

Menurutnya, ini yang harus dikembalikan pada jalan yang benar. Sumber informasi media sosial tetap dibuka, tetapi sumber informasi yang valid dan bisa dipercaya harusnya didapat di ruang kelas sekolah dan dari parenting (pengasuhan).

“Jadi perlu peran guru dan orangtua, agar anak mendapatkan asupan informasi yang valid,” tambahnya.

Baca juga:

Konten receh di media sosial bukanlah sumber informasi yang valid dan bisa dipercaya terkait kesehatan jiwa.

“Jika tujuannya adalah meningkatkan attractiveness supaya orang-orang semakin tertarik untuk melihat isu kesehatan jiwa, mungkin konten receh tidak masalah,” ujarnya.

“Tapi menjadikan ini sebagai sumber informasi pembelajaran sangat tidak dianjurkan,” tutup Ray.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
7 Fakta Pernikahan Privat Kim Jong Kook, Yoo Jae-suk Jadi MC
7 Fakta Pernikahan Privat Kim Jong Kook, Yoo Jae-suk Jadi MC
Relationship
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
Wellness
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
Fashion
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Fashion
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
Beauty & Grooming
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Parenting
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
Parenting
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Parenting
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Fashion
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Beauty & Grooming
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Fashion
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Parenting
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Fashion
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Wellness
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau