Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Stres terhadap Tubuh, Dapat Mengurangi Harapan Hidup

Kompas.com - 11/05/2025, 16:30 WIB
Nuril Laili Azizah

Penulis

KOMPAS.com - Stres mungkin sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern.

Namun, tahukah kamu bahwa tekanan mental yang berkepanjangan tidak hanya memengaruhi pikiran tetapi juga memberikan dampak biologis nyata pada tubuh?

Sejumlah studi ilmiah menunjukkan bahwa stres kronis dapat mempercepat proses penuaan seluler dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Akibatnya, risiko terhadap berbagai penyakit meningkat dan secara tidak langsung, harapan hidup pun bisa menurun, simak penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Mengapa Stres Dapat Menyebabkan Nyeri Lambung?

1. Dampak psikologis stres kronis

Stres khususnya yang bersifat kronis atau berlangsung dalam jangka panjang, secara langsung memengaruhi sistem saraf dan hormonal dalam tubuh. Artikel dari Verywell Mind membahas beberapa aspek penting berikut:

  • Kortisol dan Respons Stres: Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol sebagai bagian dari mekanisme “fight or flight”. Jika stres terjadi terus-menerus, kadar kortisol tetap tinggi, dan ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak, jantung, sistem pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh.
  • Telomer dan Penuaan Seluler: Penelitian menunjukkan bahwa stres berkepanjangan dapat mempercepat pemendekan telomer, yaitu struktur pelindung di ujung kromosom. Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan penuaan sel lebih cepat dan meningkatnya risiko penyakit seperti kanker, diabetes, dan Alzheimer. Pemendekan telomer secara langsung berhubungan dengan penurunan harapan hidup.

  • Kecemasan dan Risiko Kesehatan: Orang yang sering mengalami kecemasan atau rasa cemas kronis lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan gangguan imun yang semuanya meningkatkan risiko kematian dini.

Baca juga: 7 Tips Sederhana untuk Menemukan Sukacita Saat Menghadapi Stres

2. Stres dan sistem kekebalan tubuh

Artikel dari ScienceDaily merujuk pada penelitian dari Stanford University School of Medicine yang menunjukkan bahwa stres berat mempercepat penuaan sistem kekebalan tubuh.

  • Imunosenesens (Penuaan Imun): Stres yang intens membuat sistem kekebalan menjadi tua sebelum waktunya, dikenal dengan istilah imunosenesens. Sel-sel kekebalan kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi dan kanker secara efektif.
  • Dampak Langsung pada Harapan Hidup: Sistem kekebalan yang melemah membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, kanker, dan penyakit kronis. Ini bukan hanya menurunkan kualitas hidup, tapi juga memangkas usia hidup.
  • Faktor Sosial dan Lingkungan: Penelitian juga menemukan bahwa orang dengan pengalaman hidup penuh tekanan, seperti kemiskinan, diskriminasi, atau trauma masa kecil, cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah ketika dewasa, meskipun mereka tampak sehat secara fisik.

Baca juga: Mengatasi Stres Tanpa Keluar Rumah, Cukup Bayangkan Alam!

3. Hubungan timbal balik antara stres dan kesehatan fisik

Kedua sumber menekankan bahwa stres bukan hanya efek samping dari kesehatan mental yang terganggu tetapi penyebab langsung dari perubahan biologis dan fisiologis yang mempercepat penyakit dan kematian.

Baca juga: Teknik Mindfulness untuk Mengelola Stres: Sudahkah Anda Mencobanya?

Stres kronis dapat menyebabkan peradangan sistemik di tubuh, meningkatkan risiko depresi, insomnia, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat (merokok, makan berlebih), dan mengganggu metabolisme dan menghambat proses penyembuhan.

Stres kronis dan kecemasan tidak hanya memperburuk kualitas hidup, tetapi juga berkontribusi pada penurunan harapan hidup melalui efek biologis nyata pada tubuh.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Stres di Tempat Kerja, Terapkan Work Life Balance

Penuaan seluler, sistem kekebalan yang melemah, dan risiko penyakit kronis semuanya merupakan jalur biologis yang menjelaskan mengapa stres bisa mempersingkat usia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Dian Sastrowardoyo Ceritakan Caranya Melawan Ageism, Mulai dari Self-Care
Beauty & Grooming
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Dian Sastro Soroti Fenomena Ageism, Perempuan Bisa Berkarya Tanpa Batas Usia
Beauty & Grooming
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Pentingnya Menstimulasi Anak Sesuai Zona Perkembangan Proksimal, Apa Itu?
Parenting
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Anak CIBI Lebih Nyaman Bergaul dengan Orang Lebih Tua, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Parenting
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Mengapa Hubungan Katy Perry dan Justin Trudeau Diramalkan Langgeng
Relationship
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Bisakah Orangtua Membentuk Anak Jadi CIBI? Ini Kata Psikolog
Parenting
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
Nikah dengan Sahabat? Ini Inspirasi Cincin Nikah yang Penuh Makna
BrandzView
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
9 Inspirasi Outfit Musim Hujan, Tetap Stylish Meski Cuaca Mendung
Fashion
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak Sakit? Ini Kata Dokter
Parenting
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau