Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Kaitan Sering Mimpi Buruk dan Umur Pendek

Kompas.com - 10/07/2025, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

KOMPAS.com - Bangun dari mimpi buruk memang bikin deg-degan, tapi efeknya bisa lebih parah daripada sekadar tidur kurang nyenyak semalam. Orang dewasa yang sering mimpi buruk (setiap minggu), lebih berisiko meninggal sebelum usia 75 tahun dibanding yang jarang mengalaminya.

Kesimpulan mengkhawatirkan ini, yang belum ditinjau oleh peneliti lain, berasal dari gabungan data empat penelitian jangka panjang di Amerika Serikat, yang melacak lebih dari 4.000 orang usia 26–74 tahun.

Awalnya, peserta melaporkan seberapa sering mimpi buruk mengganggu tidur mereka. Selama 18 tahun berikutnya, peneliti mencatat berapa banyak yang meninggal lebih cepat, dan totalnya sekitar 227 orang.

Bahkan setelah mempertimbangkan faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, kesehatan mental, merokok, dan berat badan, orang yang sering mimpi buruk tetap hampir tiga kali lebih berisiko meninggal lebih awal, yang risikonya setara dengan kebiasaan merokok berat.

Baca juga: Makan Keju Sebelum Tidur Bisa Sebabkan Mimpi Buruk, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Tubuh menua lebih cepat

Tim juga memeriksa "jam epigenetik" atau tanda kimia pada DNA yang menunjukkan penuaan biologis. Orang yang sering mimpi buruk secara biologis lebih tua dari usia sebenarnya, menurut tiga metode pengukuran (DunedinPACE, GrimAge, PhenoAge).

Penuaan cepat ini menjelaskan sekitar 39 persen hubungan antara mimpi buruk dan kematian dini. Artinya, apa pun yang memicu mimpi buruk, sekaligus mendorong sel-sel tubuh menuju "garis finish" lebih cepat.

Bagaimana bisa mimpi buruk bikin gen kita rusak? Mimpi buruk terjadi saat fase REM (tidur dengan gerakan mata cepat), di mana otak sangat aktif tapi tubuh lumpuh.

Baca juga: Fungsi Tidur REM untuk Kesehatan Otak

Ilustrasi tidur. Tidur Cukup Penting untuk Kesehatan Jantung, Ini Penjelasannya
freepik Ilustrasi tidur. Tidur Cukup Penting untuk Kesehatan Jantung, Ini Penjelasannya

Lonjakan adrenalin, kortisol, dan hormon "lawan-atau-lari" lainnya bisa sama kuatnya dengan saat kita terjaga. Kalau "alarm" ini berbunyi terus tiap malam, respons stres bisa tetap aktif sepanjang hari.

Stres terus-menerus merusak tubuh, memicu peradangan, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat penuaan dengan merusak ujung kromosom pelindung.

Ditambah lagi, terbangun karena mimpi buruk mengganggu tidur nyenyak, masa di mana tubuh seharusnya memperbaiki diri dan membuang sampah di tingkat sel. Kombinasi stres dan tidur buruk inilah yang mungkin jadi penyebab utama tubuh menua lebih cepat.

Mimpi buruk ternyata banyak dialami, sekitar 5 persen orang dewasa mengatakan setidaknya dihantui mimpi buruk seminggu sekali, sedangkan 12.5 persen mengalaminya sebulan sekali.

Gagasan bahwa mimpi buruk bisa jadi pertanda status kesehatan yang buruk bukan hal baru. Penelitian sebelumnya menunjukkan orang yang sering mimpi buruk berisiko lebih tinggi kena demensia dan Parkinson, bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul.

Baca juga: Mengapa Makin Berumur Makin Susah Tidur Malam?

Makin banyak bukti bahwa area otak yang terlibat dalam mimpi juga terkait penyakit otak. Jadi, mimpi buruk yang sering bisa jadi peringatan dini masalah saraf.

Mengurangi mimpi buruk

Ada beberapa langkah yang diketahui bisa mengurangi frekuensi mimpir buruk. Terapi perilaku kognitif untuk insomnia, terapi latihan imajinasi, di mana penderita mengubah akhir mimpi buruk yang terus berulang saat sadar, serta langkah sederhana seperti menjaga kamar tidur tetap sejuk, gelap, dan bebas gawai, terbukti cukup efektif.

Terkait hasil penelitian tentang mimpi buruk ini ada beberapa hal yang menjadi catatan. Studi ini mengandalkan laporan mimpi dari peserta sendiri, jadi sulit membedakan antara mimpi buruk biasa dan mimpi buruk parah.

Mayoritas partisipan adalah orang Amerika kulit putih, jadi hasilnya belum tentu berlaku untuk semua orang. Yang paling penting, penelitian ini masih berupa abstrak konferensi dan belum melalui proses peer review (peninjauan oleh ahli lain).

Baca juga: Apakah Tidur 5 Jam Itu Cukup? Ini Kata Ahli

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
7 Tips Memilih Sport Bra untuk Payudara Besar agar Tetap Nyaman Saat Berolahraga
Wellness
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
4 Gaya Ariana Grande di MTV VMA 2025, dari Polkadot hingga Balerina
Fashion
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Kembalinya Motif Klasik Polkadot yang Selalu Chic 
Fashion
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
7 Aroma Parfum yang Menenangkan Pikiran dan Meredakan Stres
Beauty & Grooming
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Parenting
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
6 Tips Mengajari Anak agar Percaya Diri Menurut Pakar
Parenting
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Parenting
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Fashion
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Beauty & Grooming
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Fashion
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Parenting
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Fashion
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Wellness
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Beauty & Grooming
5 Red Flag Pasangan yang Narsistik, Kenali Sebelum Terlambat
5 Red Flag Pasangan yang Narsistik, Kenali Sebelum Terlambat
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau