Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Merawat Batik Tulis agar Awet? Jangan Disetrika

Kompas.com - 22/07/2025, 18:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga batik tulis biasanya lebih mahal dibandingkan jenis batik lainnya. Inilah mengapa pemilik batik tulis sangat berhati-hati dalam menggunakannya.

Namun, hal tersebut tidaklah cukup untuk menjaga batik tulis agar tetap awet. Lantas, bagaimana cara merawat batik tulis agar tetap awet?

Baca juga:

Bagaimana cara merawat batik tulis agar awet?

1. Diangin-anginkan

Oey Kiem Lian alias Widianti Widjaja selaku pemilik Rumah Batik Oey Soe Tjoen generasi ketiga dalam konferensi pers Pameran 100 Tahun Batik Oey Soe Tjoen di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025).kompas.com / Nabilla Ramadhian Oey Kiem Lian alias Widianti Widjaja selaku pemilik Rumah Batik Oey Soe Tjoen generasi ketiga dalam konferensi pers Pameran 100 Tahun Batik Oey Soe Tjoen di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025).

Oey Kiem Lian alias Widianti Widjaja, pemilik Rumah Batik Oey Soe Tjoen generasi ketiga, mengatakan bahwa kain batik tulis perlu diangin-anginkan.

“Diangin-anginkan beberapa bulan sekali supaya enggak lembap,” ujar Widia di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

2. Cuci manual dan jangan diperas

Salah satu kain batik tulis halus yang diproduksi oleh Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Barat. kompas.com / Nabilla Ramadhian Salah satu kain batik tulis halus yang diproduksi oleh Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Barat.

Saat mencuci kain batik tulis, hindari menggunakan mesin cuci.

Saat memeras, hindari memerasnya terlalu kencang. Cukup diremas-remas secara perlahan pakai tangan.

3. Pakai sabun mandi

Salah satu kain batik tulis halus yang diproduksi oleh Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Barat. kompas.com / Nabilla Ramadhian Salah satu kain batik tulis halus yang diproduksi oleh Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Barat.

“Kalau untuk nyucinya, saya menganggapnya kayak bayi. Kita enggak perlu pakai produk yang aneh-aneh. Gampang saja, pakai sabun mandi,” tutur Widia.

Jika kulit manusia tidak bermasalah saat memakai sabun mandi, kain batik tulis pun tidak bermasalah. Begitu juga dengan sampo yang bisa digunakan untuk mencuci kain batik tuils.

“Jangan deterjen, sabun mandi batangan biasa saja, nanti digosok ke kainnya. Atau sabun cair dilarutkan ke ember, kemudian nanti dipakai buat nyuci kainnya. Sabun mandi bayi juga bisa,” terang dia.

Menurut Widia, penggunaan sabun tidak masalah karena kain batik tulis umumnya hanya digunakan pada acara tertentu di tempat tertentu.

“Kita enggak duduk di lantai dan kena tanah. Jadi nyucinya cuma untuk ngilangin keringat yang nempel,” ucapnya.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau