KOMPAS.com - Apa yang membuat lansia (lanjut usia) bahagia? Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Mereka berhak bahagia.
"Menurunnya fungsi kognitif secara alami seiring bertambahnya usia (membuat) banyak lansia mengalami perubahan dalam memori, kecepatan pemrosesan, fungsi eksekutif serta suasana hati, tidur, libido dan nafsu makan," ucap Konsultan Psikiater dan Psikoterapis di Rumah Sakit Yatharth, India, dr. Madhur Rathi, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (29/7/2025).
Baca juga:
"Perubahan-perubahan ini, meskipun sering kali berada dalam spektrum penuaan normal, dapat berdampak signifikan terhadap konsep diri dan kondisi emosional seseorang," tambahnya.
Banyak keluarga yang saat ini merawat orangtua atau kerabat lansia. Tidak sedikit juga yang bekerja di lingkungan panti jompo.
Di balik semua itu, ada satu pertanyaan penting: Apa saja yang bisa dilakukan agar lansia merasa bahagia?
Ada beberapa faktor penting yang bisa meningkatkan kebahagiaan lansia. Berikut selengkapnya, dilansir dari The Good Care dan Lottie via Kompas.com, Senin (5/8/2024), dan sumber lainnya.
Lansia merasa lebih bahagia saat mereka tetap terhubung dengan orang lain. Aktivitas sederhana, seperti duduk di taman, minum teh bersama, atau ngobrol ringan dengan keluarga bisa memberi dampak besar.
Jika memungkinkan, ajak lansia untuk sesekali bertemu dengan teman lamanya atau bergabung dalam komunitas lansia.
Menjaga hubungan dengan teman dan keluarga, serta menjalani aktivitas sosial bisa meningkatkan kesehatan emosional lansia secara signifikan dan membangun jaringan yang saling mendukung.
Dilansir dari Forbes, penting untuk menghabiskan waktu dengan para lansia, meskipun misalnya ada dari mereka yang mudah lupa sehingga terus bertanya hal yang sama berulang-ulang.
Atau mungkin ada lansia yang menceritakan hal yang sama berulang-ulang karena lupa kamu sudah mendengarnya berkali-kali.
Oleh sebab itu, tetaplah bersabar. Melihatmu menjawab pertanyaan mereka atau mendengar cerita mereka bisa membuat mereka bahagia.
Seiring bertambahnya usia, pergerakan lansia pun bisa terbatas. Mereka tidak secepat dan sekuat dulu.
Meskipun begitu, berikanlah ruang bagi mereka untuk mengatur keseharian agar mereka tetap merasa mandiri. Misalnya mengatur jadwal tidur, waktu melakukan hobi, waktu berinteraksi dengan teman-temannya, dan waktu mengolah fisik.
Keluarga dan perawat bisa tetap hadir untuk mendampingi, sekaligus memastikan para lansia bisa menjalani jadwal mereka dengan aman.
Baca juga:
Banyak lansia merasa mereka hanya menjadi beban, padahal rasa memiliki kontribusi dan memiliki peran itu penting.
Kamu bisa meminta bantuan mereka dalam hal-hal sederhana sesuai kemampuan fisik dan mental mereka, misalnya saran soal masakan dan menjaga cucu sebentar.
Tidak hanya itu, para lansia juga bisa melakukan hobi baru atau terlibat dalam aktivitas pelayanan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan ini dapat menyeimbangkan rasa kehilangan yang mungkin timbul akibat penuaan.