Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Di tengah dunia yang terus berubah dan semakin kompleks, anak-anak membutuhkan lebih dari sekadar kemampuan akademik biasa. Mereka harus siap menjadi pemecah masalah secara kreatif dan inovator, karakter yang hanya bisa dibentuk jika sejak dini mereka dikenalkan pada pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Math).
Masa depan mungkin penuh ketidakpastian, tapi ada satu hal yang pasti: anak-anak yang terbiasa berpikir kritis dan adaptif akan lebih siap menjalaninya.
Orangtua memiliki peran besar dalam membentuk dasar ini sejak dini. Mendukung minat anak pada sains, memberi mereka ruang untuk bertanya dan mencoba, serta menyediakan nutrisi dan stimulasi yang tepat adalah langkah awal menuju generasi yang siap bersaing secara global.
Sebagai ibu dua orang anak, Nikita Willy menyadari pentingnya membentuk karakter anak yang tangguh, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga: Pemerintah Akan Kenalkan STEM ke Anak PAUD, Bagaimana Penerapannya?
Melalui partisipasinya dalam program Nutrilon Royal Science Camp 2025, Nikita membagikan pengalamannya bersama putra pertamanya, Issa (3), saat mengikuti aktivitas edukatif berbasis STEM.
“Saya percaya bahwa anak yang tumbuh menjadi pemenang harus memiliki karakter seperti kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, kolaboratif, inovatif, dan tentu saja memiliki imunitas yang baik,” ujar Nikita.
“Semua itu dimulai dari stimulasi yang tepat dan kecukupan nutrisi yang selalu saya pastikan untuk Issa dan Nael," kata Brand Ambassador Nutrilon Royal ini.
Baca juga: LPDP: Sarjana Lulusan STEM di Indonesia Hanya 19 Persen
Aktris Nikita Willy dan putranya, Issa (3) dalam kegiatan Nutrilon Royal Science Camp 2025 di Singapura pertengahan Juli lalu.Perjalanan edukatif ke Singapura
Nutrilon Royal kembali menghadirkan program unggulannya: Nutrilon Royal Science Camp 2025 yang berlangsung pada 22 – 25 Juli 2025 di Singapura.
Program Nutrilon Royal Science Camp merupakan sebuah perjalanan edukatif seru ke Singapura yang dirancang untuk memberikan stimulasi bagi si Kecil melalui pengalaman sains yang imersif. Peserta adalah 10 keluarga terpilih dari lebih dari 250.000 peserta yang telah mendaftar.
Baca juga: 100 Tanya Jawab Sains untuk Ukur Seberapa Unggul Kecerdasan Otak Anda
Di Science Camp tersebut, Issa diajak mengeksplorasi berbagai zona sains di Science Centre Singapore, termasuk area interaktif seperti ‘Know Your Poo’, yang mengenalkan sistem pencernaan dengan cara menyenangkan, serta ‘Earth Alive’ dan ‘Climate Action Show’, yang mengajarkan pentingnya menjaga bumi dan perubahan iklim.
“Melihat Issa tertawa sambil belajar, aktif bertanya, dan begitu antusias menyerap informasi membuat saya yakin bahwa pengalaman seperti ini sangat penting untuk membangun rasa ingin tahu dan semangat belajar,” ujar Nikita.
Brand Manager Nutrilon Royal, Velan Sormin, mengatakan pelaksanaan Nutrilon Royal Science Camp tahun ini memiliki agenda yang istimewa.
Selain mengunjungi wahana edukatif berbasis sains, peserta juga diajak untuk kunjungan ke National University of Singapore (NUS), salah satu universitas terbaik di Asia yang dikenal dengan keunggulannya dalam bidang sains dan teknologi.
Baca juga: Jurusan Kuliah 10 Peserta Clash of Champions dari Kampus Luar Negeri
Sandy, peserta Clash of Champions yang menjadi mahasiswa di National University of Singapore.Menurut Velan, melalui kunjungan ini anak-anak dan orang tua diajak untuk melihat langsung bagaimana pendidikan sains diterapkan di tingkat global serta memberikan gambaran nyata tentang jalur pendidikan masa depan yang bisa ditempuh oleh anak-anak Indonesia.
Salah satu peserta Clash of Champions yang juga mahasiswa NUS, Sandy, turut hadir dan berbagi pengalaman tentang pentingnya memperkenalkan sains sejak dini.
"Anak-anak yang terpapar sains sejak dini akan lebih mudah tertarik, lebih curious, dan bisa mencintai dunia sains. Ini bisa jadi pemicu untuk mereka bercita-cita tinggi, bahkan belajar di universitas terbaik seperti NUS," katanya.
Selain grandprize keberangkatan ke Singapura, Nutrilon Royal juga mengadakan rangkaian program edukatif bertajuk Nutrilon Science Festival untuk memperluas akses stimulasi sains kepada lebih banyak keluarga Indonesia.
“Melalui rangkaian program ini, Nutrilon Royal berharap dapat terus menginspirasi lebih banyak keluarga Indonesia untuk memberikan stimulasi dan nutrisi terbaik bagi si Kecil, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan siap menjadi pemenang di masa depan,” kata Velan.
Baca juga: ChatGPT Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritis, Ini Studi Terbaru
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang