KOMPAS.com – Menjadi orangtua bukan hanya tentang mencintai anak, tapi juga soal kesiapan mental, emosional, dan komitmen jangka panjang.
Banyak pasangan ingin punya anak, tapi tidak semua siap secara psikologis menjalankan peran besar sebagai ayah atau ibu.
Baca juga: 6 Alasan Cewek Lebih Tertarik dengan Cowok Red Flag Dibanding Green Flag
"Anak-anak mendapat manfaat besar dari orangtua yang matang secara emosional; orang tua ini mampu menjadi contoh dalam mengatur emosi secara sehat dan menciptakan rasa aman bagi anak-anak," tutur pekerja sosial berlisensi dengan gelar S2 dalam pekerjaan sosial, Jennifer Jacobsen Schulz, LCSW, dilansir dari Marriage, Jumat (1/8/2025).
Menurut para ahli parenting dan psikologi keluarga, kamu bisa melihat tanda-tanda kesiapan ini melalui perilaku pasangan sejak dini.
Dikenal sebagai green flag, sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa pasanganmu punya potensi kuat jadi orangtua yang bertanggung jawab, penuh kasih, dan mampu menciptakan lingkungan keluarga yang sehat. Apa saja?
Berikut ini tanda pasangan yang berpotensi jadi orangtua yang baik, seperti dilansir dari Parents, Jumat (1/8/2025).
Ingin tahu apakah pasanganmu siap jadi orangtua? Simak tanda green flag yang menunjukkan dia bisa jadi ayah atau ibu yang penuh tanggung jawab.Jika pasanganmu senang bermain dengan anak-anak, tertarik membahas pola asuh, atau bahkan membaca artikel parenting, ini pertanda ia punya empati dan kesiapan emosional untuk berperan sebagai orangtua.
“Pasangan seperti ini sadar bahwa menjadi orangtua adalah keputusan besar dan mereka menjalaninya dengan penuh kesadaran serta niat untuk terus belajar,” ujar pakar mediasi keluarga, Courtney Chicvak, JD.
Mereka tidak melihat anak sebagai beban, melainkan sebagai individu yang layak mendapatkan perhatian, waktu, dan cinta dari keluarga.
Ingin tahu apakah pasanganmu siap jadi orangtua? Simak tanda green flag yang menunjukkan dia bisa jadi ayah atau ibu yang penuh tanggung jawab.Parenting bukanlah perjalanan yang selalu mulus. Pasangan yang memiliki kedewasaan emosional akan tetap tenang saat menghadapi masalah kecil, tidak mudah menyerah, dan mampu mencari solusi dengan kepala dingin.
“Kemampuan untuk tetap optimistis dan tangguh adalah bekal penting untuk menghadapi naik-turunnya peran sebagai orangtua,” kata Chicvak.
Anak-anak akan belajar banyak dari cara orangtua menghadapi masalah, termasuk bagaimana bangkit dari kegagalan.
Baca juga:
Ingin tahu apakah pasanganmu siap jadi orangtua? Simak tanda green flag yang menunjukkan dia bisa jadi ayah atau ibu yang penuh tanggung jawab.Pasangan yang tahu kapan harus membuat aturan dan kapan perlu menyesuaikan diri menunjukkan kematangan emosional. Mereka tidak otoriter, tapi juga tidak permisif.
“Kehidupan dengan anak tak bisa diprediksi. Orangtua yang fleksibel akan lebih mudah beradaptasi tanpa kehilangan arah,” kata konselor keluarga, Sarah Thompson, MEd.
Sikap ini membantu anak tumbuh dengan terstruktur, tapi tetap merasa aman dan bebas mengekspresikan diri.
Ingin tahu apakah pasanganmu siap jadi orangtua? Simak tanda green flag yang menunjukkan dia bisa jadi ayah atau ibu yang penuh tanggung jawab.Pasangan yang mampu memahami perasaan sendiri dan empati pada perasaan orang lain bisa menghadapi tantrum anak tanpa emosi yang meledak.
“Mereka juga cenderung lebih stabil secara emosional, sehingga anak merasa lebih nyaman dan aman,” jelas psikolog keluarga, Caitlin Slavens, MC.
Kesadaran diri juga membuat mereka terbuka untuk berkembang dan belajar dari kesalahannya sebagai orangtua di kemudian hari.
Ingin tahu apakah pasanganmu siap jadi orangtua? Simak tanda green flag yang menunjukkan dia bisa jadi ayah atau ibu yang penuh tanggung jawab.Cara pasangan menghadapi konflik bisa menjadi cerminan cara mereka akan mendampingi anak menghadapi perbedaan pendapat di masa depan.
Jika pasangan kamu cenderung menghindari konflik atau bahkan menyalahkan kamu ketika ada konflik, hal ini menjadi red flag bahwa pasangan tersebut tidak siap secara emosional.
“Anak belajar menyelesaikan konflik dari orangtuanya. Jika pasangan bisa menyampaikan pendapat tanpa marah-marah, anak pun akan menirunya,” jelas Chicvak.
Kamu bisa amati perilaku pasangan ketika ada konflik, apakah pasangan terbuka berdiskusi, mendengarkan tanpa memotong, dan tidak menyudutkanmu saat berbeda pandangan.
Baca juga: