KOMPAS.com - Sejumlah penelitian menegaskan bahwa nutrisi memiliki peran krusial dalam performa olahraga. Strategi nutrisi yang diatur dengan tepat (termasuk jenis, jumlah, dan waktu) berdampak signifikan pada performa dan pemulihan atlet.
Studi yang dipublikasikan di Journal of the International Society of Sports Nutrition menemukan bahwa strategi makan yang tepat, dapat meningkatkan daya tahan, kekuatan otot, dan pemulihan pascalatihan secara signifikan.
Penelitian lain dari British Journal of Sports Medicine bahkan menunjukkan, atlet yang mengikuti pola makan terencana mampu meningkatkan performa hingga 15–20 persen dibandingkan mereka yang latihannya sama namun pola makannya tidak optimal.
Baca juga: 7 Buah Terbaik untuk Sarapan, Jaga Pola Makan Seimbang
“Anda dapat menyusun rencana latihan yang terstruktur, tetapi tanpa strategi nutrisi yang sesuai, hasilnya mungkin tidak maksimal," kata Director, Sport Performance, Nutrition and Education, Herbalife, Krissy Lines.
Bayangkan tubuh kita sebagai mesin mobil berperforma tinggi. Tanpa bahan bakar yang tepat, mesin tersebut tidak akan melaju jauh atau cepat.
"Baik hanya seorang pejuang akhir pekan atau pelari maraton berpengalaman, nutrisi olahraga harus diintegrasikan ke dalam setiap fase perjalanan latihan,” ujarnya.
Baca juga: Berapa Lama Harus Menunggu Olahraga Setelah Makan? Ini Penjelasannya
Fondasi nutrisi dimulai dari kebutuhan kalori dan makronutrien, karbohidrat, protein, dan lemak sehat, yang disesuaikan dengan tujuan kebugaran.
Karbohidrat adalah sumber energi utama, terutama untuk latihan intensitas tinggi, serta protein berperan penting dalam perbaikan dan pertumbuhan otot.
"Protein penting untuk pemulihan otot, perbaikan, dan performa yang berkelanjutan. Ketahanan atlet harus menargetkan 1–1,3 g/kg berat badan, dan mereka yang terlibat dalam latihan kekuatan atau intensitas tinggi mungkin memerlukan hingga 2g/kg," kata Krissy.
Lemak sering diabaikan, padahal lemak sehat mendukung fungsi hormon dan kesehatan sel.
Utamakan lemak dari sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, dan minyak seperti wijen atau zaitun, yang merupakan makanan pokok dalam banyak pola makan Asia.
Baca juga: 16 Makanan Tinggi Protein untuk Diet Selain Telur, Ada Tempe dan Udang
Sebelum latihan
Isi bahan bakar 30–45 menit sebelumnya dengan camilan kaya karbohidrat, rendah serat untuk memudahkan pencernaan. Pastikan juga untuk minum banyak cairan sebelum latihan agar kamu tidak memulai dalam kondisi dehidrasi.
Setelah latihan
Dalam waktu 30 hingga 60 menit setelah latihan, konsumsi 20–40g protein, baik dari shake, tahu, daging tanpa lemak, atau telur dengan pilihan sumber karbohidrat (buah, nasi, kentang, atau mi). Ini membantu memperbaiki otot dan mengoptimalkan pemulihan.