Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Teh atau Kopi Panas Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 20/08/2025, 15:40 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

KOMPAS.com - Konsumsi teh, kopi, atau minuman lain dengan suhu panas memang membuat perut nyaman apalagi saat cuaca mendung. Namun, kebiasaan mengonsumsi minuman panas ini dikaitkan dengan risiko kanker.

Bukti hubungan antara minuman panas dan kanker tenggorokan dan kanker lambung memang masih belum jelas. Namun, ada hubungan antara minuman panas dan kanker pada "saluran makanan" atau esofagus.

Pada tahun 2016, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan minuman yang sangat panas, yaitu di atas 65°C, sebagai "kemungkinan karsinogenik bagi manusia". Kategori tersebut merupakan kategori risiko yang sama dengan emisi dari asap kayu dalam ruangan atau konsumsi daging merah dalam jumlah besar.

Baca juga: 7 Makanan dan Minuman yang Bisa Kurangi Risiko Kanker, Apa Saja?

Menurut ahli kesehatan saluran cerna dari Western Sydney University, Vincent Ho, laporan badan tersebut menemukan bahwa suhu, bukan minumannya, yang menjadi penyebabnya.

Hal ini didasarkan pada bukti dari Amerika Selatan, di mana penelitian menemukan hubungan antara minum banyak maté (minuman herbal tradisional yang biasanya diminum pada suhu sekitar 70°C) dan risiko kanker esofagus yang lebih tinggi.

Penelitian serupa di Timur Tengah, Afrika, dan Asia juga mendukung hubungan antara minum minuman yang sangat panas dan munculnya kanker esofagus.

Tahun ini, sebuah studi besar yang melibatkan hampir setengah juta orang dewasa di Inggris mengonfirmasi bahwa mengonsumsi minuman yang sangat panas (teh dan kopi) dalam jumlah yang lebih tinggi berkaitan dengan kanker esofagus.

Studi tersebut menemukan bahwa seseorang yang minum delapan cangkir atau lebih teh atau kopi yang sangat panas sehari, punya risiko hampir enam kali terkena kanker esofagus, dibandingkan dengan seseorang yang tidak minum minuman panas.

Baca juga: Jangan Remehkan Komplikasi Penyakit akibat GERD 

ilustrasi kopi panasShutterstock/worradirek ilustrasi kopi panas

 

Kaitan minuman panas dengan kanker

Sering mengonsumsi minuman yang sangat panas dapat merusak sel-sel di lapisan esofagus, dan diyakini seiring waktu hal ini dapat menyebabkan perkembangan kanker. Para peneliti pertama kali mengusulkan hubungan ini hampir 90 tahun yang lalu.

"Apa yang kita ketahui tentang bagaimana minuman panas dapat merusak esofagus sebagian besar berasal dari penelitian pada hewan," kata Vincent Ho.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula dan Batas Aman Konsumsinya

Air yang sangat panas dicurigai dapat mempercepat pertumbuhan kanker. 

Sebuah studi pada hewan dari tahun 2016 mempelajari tikus yang rentan terkena kanker. Tikus yang diberi air yang sangat panas (70°C) lebih mungkin mengembangkan pertumbuhan prakanker di esofagus, dan lebih cepat, dibandingkan dengan tikus yang diberi air pada suhu yang lebih rendah.

Teori lain adalah bahwa kerusakan akibat panas pada lapisan esofagus melemahkan penghalang normalnya, meningkatkan risiko kerusakan lebih lanjut akibat refluks asam lambung (dari lambung). Seiring waktu, kerusakan kronis ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Jumlah minumannya juga berpengaruh

Menurut Ho, risiko kanker mungkin bergantung pada seberapa banyak cairan panas yang kita minum sekaligus dan seberapa cepat. 

"Minum banyak sekaligus tampaknya lebih mungkin merusak esofagus karena menyebabkan cedera akibat panas," katanya.

Baca juga: Teh Hijau vs Kopi: Mana yang Lebih Sehat?

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau