JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital dan industri kreatif yang kini banyak diisi oleh generasi muda, tak sedikit profesional dari generasi sebelumnya yang merasa tertinggal.
Fenomena ini juga dialami oleh desainer sekaligus Creative Director ASTISURYA, Asti Surya, yang secara jujur mengakui pernah merasa insecure saat melihat kemampuan generasi muda, terutama Gen Z, yang begitu cepat beradaptasi dengan perubahan zaman.
Asti tidak menampik, kehadiran generasi muda membuatnya sempat membandingkan kemampuan dirinya dengan mereka.
Baca juga: Cerita Asti Surya Menghadapi Ageism di Industri Fashion, Terbuka dengan Perubahan
Menurutnya, Gen Z memiliki keunggulan dalam hal kreativitas dan pemahaman teknologi yang membuat mereka lebih lincah dalam beradaptasi di industri fesyen yang kini serba digital.
“Ada banget perasaan insecure sama generasi muda. Apalagi Gen Z itu canggih banget. Mereka pintar sekali membuat konsep, lebih mengerti soal visual presentation,” jelas Asti dalam acara POND’S Age Miracle & JFW Hadirkan “The Revival of Miracles” di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, generasi muda juga memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang cara kerja internet dan tren digital masa kini.
“Para Gen Z ini juga lebih mengerti tentang bagaimana internet bekerja di era sekarang ini dibandingkan dengan generasiku yang milenial,” ujarnya.
Bagi Asti, hal itu sempat membuatnya merasa tidak cukup cepat mengikuti perubahan yang terjadi.
Namun, perasaan tersebut perlahan berubah seiring dengan kesadarannya bahwa setiap generasi memiliki cara dan kekuatan masing-masing dalam berkarya.
Daripada menolak perubahan, Asti memilih untuk membuka diri dan belajar dari generasi muda.
Baca juga: Selebriti Perempuan yang Melawan Diskriminasi Usia di Hollywood
Ia menyadari, perkembangan teknologi dan tren baru bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk terus tumbuh.
“Tapi pelan-pelan menerima hal-hal kebaruan tersebut dan mau belajar. Itu bikin aku lebih lega daripada menolak kebaruan yang asanya ada pertentangan,” katanya.
Desainer yang juga menaungi brand La Douche Vita ini menilai, penerimaan menjadi langkah penting untuk tetap tenang dan percaya diri.
Dengan membuka diri terhadap hal-hal baru, ia merasa lebih seimbang dalam menghadapi dunia fesyen yang terus berevolusi.
“Ketika kita menerima perbedaan itu, secara tidak langsung kita seperti membuka diri dan tubuh seluas-luasnya, lebih ajeg rasanya,” tambahnya.