KOMPAS.com - Bintik-bintik gelap di wajah seringkali dianggap sama, entah disebut sebagai flek hitam atau melasma.
Padahal, menurut para dermatolog, keduanya memiliki penyebab, karakteristik, dan cara penanganan yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting agar perawatan yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran.
Secara medis, flek hitam bisa disebabkan karena terjadinya hiperpigmentasi, yaitu kondisi ketika produksi melanin (pigmen kulit) meningkat sehingga menimbulkan warna lebih gelap pada area tertentu.
“Hiperpigmentasi adalah penggelapan warna kulit akibat peningkatan melanin,” jelas Dr. Michele Farber, dokter kulit bersertifikat dari Schweiger Dermatologist Group, Philadelphia, seperti dikutip dari Allure, Sabtu (25/10/2025).
Baca juga: Ini Jenis Flek Hitam di Wajah Pemilik Kulit Sawo Matang Menurut Pakar
Faktor penyebabnya bisa beragam, mulai dari peradangan akibat jerawat, eksim, paparan sinar matahari, hingga cedera kulit. Dalam banyak kasus, hiperpigmentasi muncul setelah kulit mengalami trauma.
Jerawat, ruam, atau paparan sinar matahari berlebihan bisa menstimulasi sel penghasil pigmen (melanosit) untuk memproduksi melanin berlebih.
“Pigmen ini kemudian bisa jatuh ke lapisan kulit yang lebih dalam, menyebabkan noda seperti tato yang sulit hilang,” kata Dr. Adam Friedman, profesor dermatologi di George Washington University.
Inilah mengapa hiperpigmentasi atau flek hitam kerap muncul dalam bentuk bintik kecil atau bercak gelap terpisah, seperti bekas jerawat atau bintik matahari (sun spots).
Baca juga: Apakah Bopeng Bekas Jerawat Bisa Hilang? Ini Kata Dokter
Ilustrasi laser treatment.Berbeda dengan hiperpigmentasi biasa, melasma adalah kondisi hiperpigmentasi yang dipicu oleh perubahan hormon dan seringkali muncul pada wanita.
Kondisi ini menyebabkan bercak gelap berwarna coklat keabu-abuan di wajah, terutama di area pipi, dahi, atas bibir, atau sekitar rahang.
“Melasma muncul karena tubuh memproduksi melanin secara berlebihan, biasanya dipengaruhi oleh hormon, paparan sinar matahari, atau panas,” jelas dokter kulit asal New York City, Dr. Dhaval Bhanusali.
Baca juga: 3 Tahapan Triple Cleansing agar Kulit Wajah Lebih Bersih dan Sehat
Melasma biasanya muncul saat kehamilan atau akibat penggunaan pil kontrasepsi dan terapi hormon.
Dokter kulit di Memorial Sloan Kettering, New York City, Dr. Anthony Rossi mengungkap, kondisi ini juga dikenal dengan istilah mask of pregnancy atau topeng kehamilan.
“Melasma cenderung simetris dan menyebar luas, berbeda dengan flek biasa yang cenderung muncul di titik tertentu,” ujar dia.
Selain faktor hormonal, paparan sinar UV dan panas lingkungan bisa memperburuk kondisi melasma, membuat warnanya lebih gelap dan sulit dihilangkan.
Baca juga: Perawatan Wajah Pria Sebelum Pernikahan, Mulai Kapan dan Apa Saja?