KOMPAS.com - Pernah merasa sudah tidur cukup, tapi tetap lelah saat bangun pagi? Rupanya, tidur saja belum tentu cukup untuk membuat tubuh dan pikiran benar-benar pulih.
Menurut Alexa Davis, MD, dokter di Medical Transformation Center, kelelahan yang kita rasakan sering kali bukan hanya karena kurang tidur, tapi juga karena beban mental dan emosional dari rutinitas sehari-hari.
“Di dunia saat ini, banyak dari kita masih merasa lelah bahkan setelah tidur yang cukup karena tuntutan hidup membuat kita kewalahan dan terkuras,” jelas Dr. Davis, dilansir dari Verywell mind, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Istirahat Bukan Malas, Ini Cara Menghilangkan Rasa Bersalah Saat Tidak Produktif
Sementara itu, Dr. Saundra Dalton-Smith, spesialis penyakit dalam, menemukan bahwa sebenarnya manusia membutuhkan tujuh jenis istirahat berbeda agar bisa merasa segar kembali, bukan hanya istirahat fisik, tapi juga mental, emosional, sosial, sensorik, kreatif, dan spiritual.
Tak cukup hanya tidur, kenali 7 jenis istirahat agar tubuh dan pikiran benar-benar pulih.Tidur memang penting, tapi istirahat lebih luas dari itu. Selama tidur, tubuh dan otak bekerja memperbaiki dan memulihkan diri. Namun, kelelahan sering kali juga muncul dari stres, beban pikiran, dan tekanan emosional, bukan hanya aktivitas fisik.
Dr. Davis menjelaskan, kelelahan mental bisa sama berbahayanya dengan kelelahan fisik. Jika dibiarkan, hal ini dapat menurunkan produktivitas dan membuat tubuh terasa “kosong energi.”
Hal senada disampaikan oleh Michelle Loy, MD, praktisi kesehatan integratif di New York-Presbyterian.
Baca juga: Jangan Abaikan, Memaksakan Diri Tanpa Istirahat Bisa Memicu Masalah Kesehatan
“Semua aspek kehidupan manusia butuh istirahat. Mata, telinga, otak, sistem saraf, bahkan sel-sel tubuh kita butuh waktu untuk memperbaiki dan membangun kembali,” ujarnya.
Menyeimbangkan berbagai jenis istirahat ini, kata Dr. Davis, bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.
Berikut tujuh jenis istirahat yang dijelaskan oleh Dr. Dalton-Smith beserta cara sederhana untuk mendapatkannya.
Jenis ini yang paling kita kenal, dan hadir dalam dua bentuk, yakni pasif, yang berarti tidur atau tidur sebentar, dan aktif berupa peregangan, yoga ringan, pijat, atau mandi air hangat.
Tanda kamu kekurangan istirahat fisik, seperti tubuh pegal, cepat lelah, atau butuh kafein untuk menjalani hari.
Baca juga: 5 Cara untuk Benar-benar Istirahat di Hari Libur
Cara mengatasinya, kamu bisa tidur tujuh-sembilan jam setiap malam dan lakukan peregangan singkat di sela aktivitas.
Tak cukup hanya tidur, kenali 7 jenis istirahat agar tubuh dan pikiran benar-benar pulih.Ini waktunya memberi otak jeda dari pikiran dan perencanaan yang terus-menerus. Tanda-tandanya berupa sulit fokus, pikiran sibuk bahkan saat ingin tidur, atau mudah lupa.
Tips untuk istirahat mental, yakni istirahat sejenak dari layar, tulis to-do list agar pikiran tak penuh, dan coba meditasi singkat.
Baca juga: Bahaya Sleep Apnea Lebih dari Sekedar Mengorok Keras
Hal ini terjadi ketika kamu bebas menjadi diri sendiri tanpa pura-pura kuat. Tanda-tanda kamu butuh istirahat ini ialah sering bilang “nggak apa-apa” padahal lelah, sulit berkata tidak, atau merasa terbebani perasaan orang lain.
Cara memperbaikinya, kamu harus jujur pada diri sendiri, tulis perasaanmu, dan habiskan waktu dengan orang yang menerima kamu apa adanya.
Kadang kita butuh jeda dari interaksi yang menguras energi. Merasa kesepian meski ramai, atau enggan bersosialisasi adalah tanda kamu butuh istirahat sosial. Untuk menjalaninya, batasi waktu dengan orang yang negatif, dan pilih hubungan yang menenangkan diri.
Kelelahan indra bisa datang dari layar, kebisingan, atau lampu terang. Solusinya, dengan matikan notifikasi, kurangi waktu di depan layar, duduk di tempat tenang, dan nikmati keheningan.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Bekerja dan Istirahat? Ini Jawaban Psikolog Klinis
Jika kamu merasa ide buntu atau pekerjaan terasa membosankan, mungkin ini sinyal kamu butuh istirahat kreatif.
Cara mengisinya bisa berupa melihat pemandangan alam, dengarkan musik, kunjungi galeri seni, atau coba hobi baru tanpa berekspektasi pada hasil.
Ini terhubung dengan makna hidup yang lebih besar dari diri sendiri. Tanda kamu kekurangan istirahat ini, seperti merasa hampa, kehilangan arah, atau seperti hidup tanpa tujuan.
Melalui berdoa, bermeditasi, bergabung dengan komunitas positif, atau lakukan kegiatan sukarela, bisa menjadi jalan untuk melakukan istirahat spiritual.
Baca juga: Remaja Sering Lelah Mental, Ini Tips Meditasi dari Psikolog
Mengutip dari Psychology today, Jennifer Caspari, Ph.D, psikolog klinis, menjelaskan, tidur atau istirahat tetap sulit dicapai bila pikiran terlalu aktif. Banyak orang sulit memejamkan mata karena terus memikirkan masalah yang belum selesai.
Untuk mengatasinya, Caspari menyarankan dua strategi sederhana, di antaranya waktu khawatir terjadwal. Artinya, tetapkan waktu khusus, misalnya 15 menit setiap sore, untuk menulis semua kekhawatiran. Setelah itu, tinggalkan kekhawatiran di atas kertas dan jangan membawanya ke tempat tidur.
Baca juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Stres dan Lelah Mental
Lalu, zona penyangga sebelum tidur. Kamu bisa ciptakan rutinitas relaksasi 30–60 menit sebelum tidur, misalnya mematikan gawai, membaca buku yang ringan, mendengarkan musik tenang, atau menulis hal-hal yang disyukuri hari itu.
Kedua kebiasaan ini membantu pikiran bertransisi dari “mode sibuk” ke “mode istirahat”, sehingga istirahat bisa menjadi lebih nyenyak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang