Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Alergi Makanan pada Anak Menurut Dokter, Ini Panduannya

Kompas.com - 31/10/2025, 14:05 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Alergi makanan merupakan salah satu kondisi yang sering dialami anak-anak di Indonesia. 

Tak jarang, orangtua menjadi khawatir ketika buah hatinya menunjukkan gejala alergi setelah mencoba makanan baru.

Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Amrullah Nasution, Sp.A menjelaskan, mengenalkan makanan dengan cara yang tepat sejak dini dapat membantu menurunkan risiko alergi pada anak.

Baca juga: Alergi Susu Sapi Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Dokter Ungkap Sebabnya

“Untuk anak Indonesia itu seringnya alergi pada makanan telur, ayam, dan kacang. Tapi untuk jenis kacangnya bukan seperti kacang tanah, biasanya alergi pada almond, pistachio,” kata Rizky dalam Health Talk Pediatric Emergency di Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).

Selain itu, beberapa anak juga mengalami alergi terhadap seafood, seperti udang, cumi, atau ikan laut tertentu. 

Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengenali dan memahami pola alergi anak sedini mungkin.

Cara cegah alergi makanan pada anak

1. Jangan batasi jenis makanan saat anak mulai MPASI

Menurut Rizky, salah satu kesalahan umum orangtua dalam memperkenalkan makanan adalah terlalu membatasi jenis bahan makanan saat anak mulai memasuki masa MPASI (makanan pendamping ASI) pada usia enam bulan.

“Untuk mengantisipasi alergi makanan pada anak, ketika usianya sudah masuk MPASI yaitu 6 bulan, sebaiknya jangan batasi jenis makanan yang anak konsumsi,” ujarnya.

Orangtua justru disarankan memberikan beragam jenis makanan secara bertahap, termasuk makanan yang berpotensi memicu alergi seperti telur atau ikan.

“Segera kasih coba anak untuk menurunkan risiko alergi terhadap bahan tersebut. Semakin dini dikenalkan, maka semakin orangtua paham apa yang memicu alergi anak,” tambahnya.

Dengan cara ini, tubuh anak akan belajar mengenali berbagai jenis makanan, sekaligus membantu membangun toleransi terhadap zat pemicu alergi.

Baca juga: Beda Reaksi Alergi Ringan dan Berat pada Anak Menurut Dokter, Orangtua Wajib Tahu

2. Berikan secara bertahap dan amati reaksinya

Langkah berikutnya adalah memberikan makanan baru, sedikit demi sedikit sambil memperhatikan reaksi tubuh anak.

“Coba berikan makanan tersebut sedikit-sedikit, kemudian perhatikan juga reaksi di tubuh anak setelah mengonsumsinya,” katanya.

Jika setelah makan anak menunjukkan gejala seperti ruam kemerahan, bentol, atau pembengkakan di area wajah dan mata, hal itu bisa menjadi tanda reaksi alergi ringan.

Sebaliknya, apabila anak mengalami sesak napas, pembengkakan hebat, atau wajah tampak membiru, itu bisa menandakan reaksi alergi berat (anafilaksis) yang membutuhkan penanganan medis segera.

“Kalau kondisinya sudah membuat anak sulit bernapas, jangan tunggu. Segera bawa ke IGD untuk mendapat pertolongan,” ujarnya mengingatkan.

3. Pentingnya variasi makanan untuk mencegah alergi

Mengenalkan berbagai jenis makanan bukan hanya bermanfaat untuk kebutuhan nutrisi, tetapi juga membantu sistem kekebalan tubuh anak beradaptasi.

“Mengenalkan variasi makanan ke anak bukan hanya memperkaya pengetahuan soal tekstur dan rasa, tapi bisa menurunkan risiko alergi anak terhadap makanan tertentu,” jelas Rizky.

Dengan mengenalkan banyak jenis bahan makanan sejak dini, anak tidak hanya belajar mengenal rasa dan tekstur yang beragam, tapi juga mengurangi kemungkinan tubuhnya menolak zat asing dari makanan di kemudian hari.

4. Peran orangtua dalam deteksi dini alergi anak

Selain mengenalkan makanan beragam, Rizky mengingatkan pentingnya observasi rutin oleh orangtua. 

Setiap anak memiliki respons tubuh yang berbeda, sehingga reaksi alergi pun bisa sangat bervariasi.

Oleh karenanya, orangtua sebaiknya mencatat jenis makanan baru yang diberikan dan waktu munculnya gejala, jika ada. 

Catatan tersebut bisa membantu dokter dalam menentukan sumber alergi anak dengan lebih akurat.

 Baca juga: Cara Membedakan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa Menurut Dokter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Anak CIBI Rentan Mengalami Stres dan Burnout, Orangtua Harus Apa?
Parenting
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
Wellness
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau