KOMPAS.com - Kerajaan sering dipandang sebagai institusi yang penuh tradisi dan stabilitas, dengan gelar bangsawan yang diwariskan turun?temurun.
Namun dalam praktiknya, gelar kerajaan ternyata tidak selalu bersifat permanen.
Di berbagai negara, ada anggota keluarga kerajaan yang kehilangan gelarnya karena skandal, konflik internal, hingga perubahan politik nasional.
Pencopotan gelar ini kembali ramai dibicarakan setelah kasus Prince Andrew dari Inggris, yang tidak lagi menjalankan tugas kerajaan dan kehilangan sejumlah gelar militernya.
Tak hanya Inggris, beberapa kerajaan lain juga pernah mengambil langkah tegas.
Ada yang mencopot gelar karena alasan hukum, ada yang sukarela melepas gelar karena masalah keluarga.
Siapa saja mereka? Berikut deretan anggota kerajaan dunia yang pernah dicopot gelarnya.
Baca juga: Pangeran Al-Waleed Wafat Setelah 20 Tahun Koma: Dunia Ucapkan Selamat Jalan
Pangeran Andrew saat tiba di Kapel St George, Kastil Windsor, untuk menghadiri Easter Mattins Service pada 31 Maret 2024.Mengutip dari BBC, Prince Andrew, Duke of York, menjadi sorotan global setelah diketahui terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi pada 2001.
Kasus hukum ini juga melibatkan mendiang Jeffrey Epstein yang disebut turut menjadi pelaku.
Statusnya sebagai anggota aktif keluarga kerajaan Inggris berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Pada November 2019, Andrew tampil di wawancara BBC Newsnight membahas hubungannya dengan Jeffrey Epstein. Responnya mendapat kritik luas dan reputasinya langsung terdampak.
Istana Buckingham pun mengumumkan Andrew akan menangguhkan semua tugas resmi kerajaan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Lalu, pada Januari 2022, gelar kehormatan militer dan sejumlah patronasi kerajaan dicabut, dan Andrew berhenti menggunakan gaya His Royal Highness (HRH) dalam kapasitas resmi.
Baru-baru ini, tepatnya 17 Oktober 2025, Andrew menyatakan akan berhenti menggunakan beberapa gelar, termasuk Duke of York, setelah diskusi dengan King Charles III.
Pada 30 Oktober 2025, Istana Buckingham pun mengumumkan King Charles III memulai proses formal untuk menghapus seluruh gaya, gelar, dan kehormatan Andrew, yang kini akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor.
Baca juga: Pangeran Harry Ungkap Acara Netflix Favoritnya
Mengutip dari Bangkok Post, pada 2014, Princess Srirasmi, istri ketiga dari Pangeran Mahkota Maha Vajiralongkorn (kini Raja Rama X), secara resmi melepaskan gelar kerajaannya dengan cara yang terhormat.
Langkah ini dilakukan setelah sejumlah kerabatnya ditangkap dalam kasus penyalahgunaan nama kerajaan.
Sejak itu, ia kembali hidup sebagai warga biasa dan tinggal jauh dari sorotan istana.
Pada 2022, Ratu Margrethe II melakukan restrukturisasi keluarga kerajaan.
Melansir dari Reuters, ia mencabut gelar “Prince/Princess of Denmark” dari empat cucunya, termasuk Nikolai, dan menggantinya dengan gelar Count of Monpezat.
Keputusan ini bertujuan memberi mereka kehidupan yang lebih bebas dari kewajiban kerajaan.
Walau kehilangan gelar, Nikolai tetap berada dalam garis suksesi.
Pangeran Harry dan Raja Charles menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth pada September 2022. Prince Harry dan Meghan Markle mengumumkan pada Januari 2020 bahwa mereka akan “step back” dari tugas resmi kerajaan.
Mereka tetap menggunakan gelar Duke dan Duchess of Sussex secara sosial, namun tidak lagi menjadi anggota aktif keluarga kerajaan.
Keputusan ini memicu debat publik mengenai modernisasi monarki dan hak privasi anggota kerajaan.
Meski kehilangan peran resmi, Harry tetap berada dalam garis suksesi tahta Inggris.
Baca juga: Gaun Melania Trump di Perjamuan Kerajaan Inggris Jadi Sorotan, Mengapa?
Putri Diana tiba menghadiri sebuah acara amal pada Kamis (4/10/1990).Setelah bercerai dari Pangeran Charles pada 1996, Diana kehilangan status sebagai HRH Princess of Wales, tetapi tetap dikenal sebagai Diana, Princess of Wales secara publik.
Perceraian memisahkan Diana dari tugas resmi kerajaan.
Tak lama setelah itu, pada 1997 Diana meninggal karena kecelakaan mobil di Paris bersama rekannya, Dodi Fayed.
Edward VIII melepaskan tahta pada Desember 1936 untuk menikahi Wallis Simpson, seorang janda Amerika, yang tidak diterima oleh Gereja Inggris.
Setelah turun tahta, Edward diberi gelar Duke of Windsor, tapi kehilangan status raja secara resmi.
Baca juga: Pangeran Mateen Umumkan Akan Menjadi Ayah
Princess Noriko, cucu Kaisar Akihito, kehilangan gelarnya sebagai anggota keluarga kerajaan setelah menikah dengan warga sipil pada 2014.
Ini mengikuti hukum Jepang yang mengatur bahwa wanita kerajaan yang menikah dengan warga biasa otomatis kehilangan gelar kerajaan.
Noriko kini dikenal secara sosial sebagai Noriko Kiso, namun tetap menjaga hubungan dengan keluarga kekaisaran secara pribadi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang