Sosok yang ditangkap dan jadi tersangka kasus dugaan penghasutan dalam kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI itu menuliskan surat tersebut saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Pedro menitip pesan agar surat tersebut disebarkan secara luas," demikian keterangan yang ditulis dalam postingan surat dari Delpedro yang diunggah di akun @pedeoproject, Rabu (3/9/2025) pagi.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari pihak Lokataru Foundation untuk mengutip unggahan tersebut.
Setelah itu, ia menerima surat penahanan dan kini ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
Delpedro menyebut, penahanannya disebabkan karena bantuan hukum yang diberikan pada massa aksi yang ditangkap oleh polisi saat menyampaikan pendapat di muka umum.
"Bantuan hukum kami juga membela pelajar yang KJP-nya dicabut dan meminta biaya rumah sakit bagi korban kekerasan polisi untuk digratiskan. Semua itu dikabulkan dan berhasil," tulis surat Delpedro.
Namun, menurut dia, upaya bantuan hukum yang dilakukan dirinya maupun Lokataru justru dianggap sebagai perbuatan menghasut.
Meski demikian, Pedro menegaskan tidak pernah menyesali keputusannya meski saat ini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.
"Saya tidak pernah menyesal melakukan itu semua. Ini soal masa depan orang banyak yang menggantungkan diri pada pendidikan. Jika kami biarkan, bagaimana mereka nasibnya?" sambungnya.
Pedro juga menyampaikan pesan agar masyarakat dan rekan-rekannya tidak perlu mengkhawatirkan dirinya.
Dia juga mengaku berterima kasih atas solidaritas dan dukungan yang diterimanya.
"Kita tetap terhubung pada solidaritas dan semangat kewargaan. Untuk itu, kita masih harus tetap tegak berhadapan dengan hal buruk apa pun di depan," tulis Pedro.
Pedro kemudian menutup suratnya dengan memberikan pesan agar anak-anak muda menjaga semangat untuk membela kaum yang rentan dan tertindas.
"Semoga kita senantiasa di jalan ini. Makin ditekan, Makin melawan!" tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/04/13555811/delpedro-marhaen-tulis-surat-dari-dalam-tahanan-makin-ditekan-makin