Salin Artikel

Detos Mulai Hidup Lagi, Pedagang Harap Pengunjung Terus Bertambah

DEPOK, KOMPAS.com — Setelah sempat sepi akibat pandemi, suasana Mal Depok Town Square (Detos) kini perlahan kembali bergeliat.

Sejumlah pedagang mengaku mulai merasakan peningkatan jumlah pengunjung, meski belum seramai masa sebelum pandemi.

Salah satu pedagang, Rifa (46), mengatakan bahwa kondisi Detos mulai stabil. Namun, jumlah pengunjung belum sebanyak yang diharapkan.

“Sudah mulai agak stabil ya, cuman enggak terlalu ramai banget,” ujar Rifa kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Di antara deretan ruko yang masih tutup, beberapa pedagang memilih tetap bertahan di lokasi yang sama sejak sebelum pandemi. Mereka berharap suasana mal kembali ramai agar usaha mereka bisa pulih.

Untuk menarik minat pengunjung, pihak pengelola Detos menghadirkan akuarium berisi berbagai jenis ikan di area food court.

Menurut Rifa, langkah tersebut cukup menarik perhatian, meski dampaknya belum signifikan terhadap jumlah pengunjung.

“Iya, sudah diadain (akuarium). Itu juga sebenarnya sih sudah banget menarik ya, cuman ya emang harus bertahap,” ujarnya.

Ia berharap manajemen Detos terus berupaya mendatangkan lebih banyak pengunjung agar omzet pedagang ikut meningkat.

“Kalau bisa sih peningkatan lagi pengunjungnya gitu,” ucapnya.

Meski belum seramai dulu, kehadiran para pedagang yang masih bertahan menjadi tanda bahwa roda ekonomi di Detos belum sepenuhnya berhenti.

Mereka menaruh harapan pada langkah-langkah kecil yang dapat memulihkan kembali aktivitas perdagangan di sana.

Kondisi terkini Mal Depok Town Square

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, suasana Detos tampak lengang. Hanya segelintir pengunjung terlihat di dalam mal berlantai lima tersebut.

Beberapa eskalator di dalam mal tampak tidak berfungsi, menambah kesan muram pada pusat perbelanjaan yang pernah menjadi salah satu ikon Kota Depok itu.

Di lantai paling bawah, lower ground (LG), terlihat banyak penyedia jasa pijat. Food court di lantai ini sebagian besar tutup, meski area tersebut sedikit lebih hidup berkat keberadaan sebuah supermarket yang cukup populer.

Lantai dasar (G) masih diisi oleh beberapa restoran, toko perhiasan, dan satu department store besar. Namun, banyak pula ruko yang tertempel kertas bertuliskan “disewakan.”

Naik ke lantai UG, sebagian besar area didominasi oleh toko pakaian, tetapi banyak kios yang kini kosong. Kondisi makin sepi di lantai 1, terutama di sisi selatan yang tampak benar-benar kosong.

Sementara di lantai 2, masih ada beberapa toko yang menjual atau memperbaiki alat elektronik.

Area food court di lantai ini tampak sepi, meski terdapat beberapa akuarium berisi ikan berbagai jenis yang kemungkinan dipasang untuk menarik perhatian pengunjung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/20030261/detos-mulai-hidup-lagi-pedagang-harap-pengunjung-terus-bertambah

Terkini Lainnya

Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat